Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri merupakan salah satu kampung keren yang dibentuk oleh walikota Kediri yang bekerja sama dengan LP2M Universitas Negeri Malang. Kelurahan Tinalan ditetapkan sebagai kampung tahu karena terdapat banyak pengusaha atau produsen tahu di Tinalan. Lokasi kampung tahu terletak  di Kelurahan tinalan, khususnya di gang 4 baik bagian barat maupun bagian timur.
Tujuan ditetapkannya kampung tahu ini serta menjadi bagian dari progam 10 kampung keren Kediri yakni untuk mem-branding nama kampung tahu ini. Harapannya hasil penjualan tahu akan semakin meningkat, serta ekonomi lingkungan juga meningkat. Selain berfokus pada penjualan tahu, kampung tahu juga tersedia Wisata Edukasi Kampung Tahu. Wisata ini bertujuan untuk mengenalkan secara luas, serta memberi wawasan ke pengunjung terkait pengolahan tahu.
Namun, adanya pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap jalannya wisata edukasi kampung tahu yang sudah berdiri sejak 2019 ini. Bisa dibilang bahwa wisata edukasi kampung tahu telah mati. Hal itu karena POKDARWIS yang notabene sebagai pengelola utama wisata kampung tahu, telah bubar. Selain itu musim pandemic membuat tidak adanya aktifitas yang dilaksanakan di kampung tahu, mulai dari kegiatan wisata hingga jual-beli.
Berdasarkan permasalahan tersebut, mahasiswa Universitas Negeri Malang ingin berdedikasi dan membantu untuk menghidupkan kembali wisata edukasi kampung tahu. Karena kampung tahu ini dirasa memiliki potensi, selain itu adanya wisata edukasi kampung tahu diharapkan dapat meningkatkan omset pedagang tahu, dan tentunya akan meningkatkan ekonomi daerah tersebut. Oleh karena itu sekelompok mahasiswa UM membuat SOP wisata edukasi kampung tahu pasca adanya pandemi saat ini. SOP yang telah dibuat selanjutnya dilakukan trial atau uji coba, bekerja sama dengan sekolah yang ada di sekitar Kelurahan Tinalan, yakni MI Miftahul Huda.
Sekelompok mahasiswa UM mengajak beberapa siswa untuk melakukan kunjungan, layaknya wisata edukasi ke salah satu produsen tahu. Adapun hasil yg diperoleh dari adanya kunjungan tersebut, membuat antusiasme dari siswa sebagai pengunjung, serta produsen tahu sebagai salah satu pelaku wisata edukasi. Selain itu, wawasan yang diberikan kepada siswa saat melakukan kunjungan juga bermanfaat dan siswa menjadi paham bagaiman pengelohan tahu.Â
Adapun manfaat yang dirasakan produsen yaitu membuat toko atau pabrik tahu mereka menajadi ramai. Kemudian terdapat beberapa tahu yang terjual dari kunjungan tersebut, serta membuat nama brand mereka semakin meluas dikarenakan publikasi yang juga dilakukan oleh mahasiswa UM sebagai pencetus serta pelaksana SOP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H