Mohon tunggu...
Wulan Maharani
Wulan Maharani Mohon Tunggu... -

I a girl who like write everything in my mind

Selanjutnya

Tutup

Nature

Film Lingkungan

1 Maret 2011   04:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:10 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sepertinya sudah cukup banyak film-film yang berbau lingkungan. Yang inti pesannya adalah jaga lingkunganm jaga buki, buanglah sampah pada tempatnya dan yang paling penting bikasanalah dalam memanfaatkan Sumber Daya Alam. Sasarannya? Ya semua yang menonton, di harapkan ada perubahan budaya. Karena perubahan akan berjalan baik jika budayanya yang berubah terlebih dahulu.

Dampaknya masih belum pesat, masih banyak yang tidak menghargai kertas yang kosong yang seenaknya saja di buang padahal baru terisi setengah, jelas masih bisa dimanfaatkan. Masih banyak yang membuang begitu saja sampah plastik belanja, masih banyak yang membuka keras wastafel saat sedang menggunakan lipstik, dan berbagai sikap tidak ramah lingkungan. Entah bagaiman bisa merubah itu semua, kalau hanya berhubungan dengan kehidupan pelakunya saja, mungkin dunia tidak akan ribut, tapi ini terkait kehidupan masa depan, generasi mendatang dan bumi ini, tanah temtpat bepijak dan air yang kita minum. Berasal dari sini, dari bumi ini.

Menghadapi para intelejen yang memiliki uang dan merasa bisa beli apa pun yang dia mau, mungkin perlu berpikir kreatif. Ada sederet buku yang membawa pesan melindungi alam, bersikap rama lingkungan yang di tulis dengan apik, mampu membawa emosi dan membekas di hati. Demikian salah satu cara kreatif yang dapat dilakukan. Selain itu dapat pula dibuat film lingkungan yang tidak hanya mengisahkan tentang bagaimana rusakanya alam jika masih saja bersikap tidak ramah dengan lingkungan, tidak bijaksana menggunakan sumber daya alam, namun juga bagaiama alam di renggut isinya untuk memenuhi kebutuhan manusia(proses), bagaiaman keadaan alam sebelum semua tamak ingin mengeruk isinya, demi mengisi pundi-pundi uang, yang entah benar-benar bermanfaat atau tidak. Terkadang hanya teronggok begitu saja, di jaga sedemikin ketat, membuat hidup menjadi tidak nyaman. Yeah, butuh ide kreatif yang harus terus menerus ditingkatkan untuk sebuah perubahan, yang terpenting "tidak mengenal kata menyerah". Mari berbuat dari sekarang, dari diri kita sendiri. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun