Mohon tunggu...
Nadine Pricilia
Nadine Pricilia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Earth science and technology students. Member of an angklung club. please visit nadinepricilia.tumblr.com :)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Alpukat

12 Januari 2012   04:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:00 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kemarin di rumah Mamih di Ledeng, aku akhirnya melaksanakan salah satu cita-cita sejak aku tinggal disitu di masa-masa perkuliahan. Ngala alpukaaat! Aku bingung, kata bahasa Indonesia yang tepat buat mengganti si "ngala" itu apa, ya?

Pelajaran yang dapat aku ambil dari pengalaman tersebut adalah:


  1. Kalau merasa nggak ada kerjaan, nggak produktif, maka bergeraklah, banyak hal yang bisa kamu lakukan.
  2. Kalau kamu merasa ingin mencoba sesuatu dan percaya kamu bisa, nggak usah ragu walaupun orang lain meragukannya.
  3. Lihat dan perhatikan belakang maupun depanmu (siapa tau tongkatnya nabrak).
  4. Perhatikan targetmu dengan seksama, apakah dia cukup besar untuk diambil? Apakah dia dapat dijangkau?
  5. Konsentrasi dan fokus pada target, tapi jangan lupa lihat sekitar rute untuk mendapatkannya, jangan sampai malah nyangkut karena ada gangguan.
  6. Sabar dan yakinlah kamu kuat untuk membuat targetmu masuk (botol).
  7. Setelah targetmu masuk, perjuangan masih berat, tekunlah (mengangkat dan memutarnya) sampai akhirnya dia benar-benar jadi milikmu.
  8. Perjuangan belum berakhir, targetmu harus diturunkan ke tanah agar bisa kamu kumpulkan di tempat yang aman, kamu membutuhkan keuletan, ketabahan, dan fokus (serta kekuatan fisik).
  9. Kalau ada yang membantumu mengambilkannya (dari dalam botol), buatlah dirinya senyaman mungkin, kalau tidak, buatlah posisi target mudah untuk diambil tetapi tidak akan membuatnya jatuh, membutuhkan akurasi dan ketawakalan.
  10. Setelah kamu berhasil mengambil targetmu, simpanlah di tempat yang aman (jangan sampai menggelinding masuk rumah tetangga).
  11. Bagilah hasil dengan orang yang membantumu dan siapapun yang ada sehingga pekerjaanmu dapat terselesaikan (kalau pohonnya bukan punya sendiri, yang punya pohon juga harus dibagi).
  12. Biarkan orang lain yang membagi bagiannya, santai, hasilnya akan sepadan. Kalau tidak, gunakan ilmu ikhlas.
  13. Jangan lupa bawa hasil pekerjaanmu hingga selamat di tempat tujuan. Di perjalanan mungkin ada orang yang kamu temui dan tergiur dengan hasil pekerjaanmu, untuk itu siapkan hal lain untuk kamu berikan padanya.
  14. Setelah sampai di tempat tujuan, bersabarlah menunggu waktu yang tepat untuk menikmati hasil pekerjaanmu (matang).
  15. Bila waktunya tiba, nikmatilah dengan penuh rasa syukur.


Selesai.

*Original post: http://naladipinia.blogspot.com/2012/01/alpukat.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun