Mohon tunggu...
Alberta Shendy Lamandau
Alberta Shendy Lamandau Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ini aku dalam bentuk jemari yang menuliskan aksara, dalam bimbingan inspirasi tanpa batas dan kelemahan yang menguat. Ini panggungku :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bujukan Klasik

14 Februari 2012   20:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:38 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai lagi kamu.

Akhirnya aku sudah disini dan menikmati hawa itu kembali. Kembali, ya aku kembali untuk menepati janji yang kita buat.

Entahlah..

Ternyata benar . semua semu sedang menuntut untuk menjadi nyata, ketika bayangan berharap suatu fakta, semua memburu layaknya aku korban yang empuk. Sekali lagi boleh aku memanggilmu ‘sayang’ ? aku sangat ingin terus menerus memanggilmu seperti itu.. aku ingin menikmati keberduaan dengan mu lagi. Aku ingin bahkan semakin kuat inginku, dan inginku untuk mendapatkan kamu dipelukkan ku kembali.

Sayang, secara imaji aku percaya kamu akan kembali, aku sangat percaya itu, tapi dalam kenyataan aku juga percaya kamu tidak akan mudah untuk kembali begitu saja karena kamu sedang sibuk membelai perempuan itu kan ? kamu sedang asik menikmati romansa yang masih hangat seperti hubungan kita dahulu yang sedang hangat-hangat nya.

Sayang, baru sekarang aku sadar kalau mencintaimu itu perlu keberanian, menyayangimu itu perlu kekuatan karena cintamu menusuk dari dalam.. sayang ^^ bisikkan kepada kekasihmu kalau dia harus menjadi kekasih yang kuat ! Aku bahkan lupa ini sudah yang keberapa kalinya aku membujukmu semacam bujukan klasik untuk jangan membohongi hatimu sendiri, jujurlah. Hatimu perlu aku ! Aku tahu itu sayang..

Aku berharap aku tidak akan berhenti menunjukkan komitmen dan keseriusanku, tapi aku tahu aku harus ikhlas, demi hatiku, aku dan kamu. Semoga tidak lebih banyak orang yang tersakiti nantinya seperti yang hampir saja akan menimpa perempuan itu, semoga. Biarlah hanya aku dan nanti jika keadaan tidak berpihak, akan ku biarkan kamu belajar bagaimana rasanya bertahan dan berjuang demi cinta yang tidak memperjuangkanmu.

Ada bagian dalam diriku yang stuck dan masih inginkan kamu sayang, disatu sisi ada bagian lain yang menolak hadirmu secara gampang. Luka tidak akan sembuh jika diulang lagi kan, itulah dia akan menjadi semakin dalam dan dalam dengan semua ketidak pastian dan keraguan. Jika akhirnya kamu kembali aku harus berkata apa ? akupun tidak tahu mari memulainya dari awal, pembuktian !

Sekali lagi aku masih sangat percaya cinta itu baik. Ketika cinta menjadi jahat dan merugikan itu hanya ego yang bermain, seperti yang kamu lakukan. Cinta akan tahu jalan pulang.

Miss U Already :*

repost:

Bujukan Klasik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun