Mohon tunggu...
Brigitte Christine
Brigitte Christine Mohon Tunggu... Administrasi - Solo Traveler mengenal dunia luar.

Don't worry to be a Dreamer.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kemegahan Istana Kerajaan di Seoul

28 Februari 2016   02:42 Diperbarui: 28 Februari 2016   10:28 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Deoksugung Palace, Seoul."][/caption]Terkadang saya merasa heran negeri kita Indonesia tercinta yang sangat luas dan mempunyai banyak kerajaan di jaman dahulu kala, sekarang tak berbekas hanya beberapa yang masih berdiri kokoh dan terawat, tetapi tak banyak menarik wisatawan mancanegara maupun lokal. Bukannya menganak-tirikan negeri sendiri, hanya saja ada sesuatu yang menggelitik kenapa para penguasa yang berwenang di bidang pariwisata Indonesia, tidak berusaha memoles kekayaan alam dan kebudayaan yang kita miliki untuk dijadikan nilai jual seperti negara lain, yang bisa mendatangkan devisa dari dunia pariwisata.

Ketika saya berkesempatan mengunjungi kota Seoul di negeri Korea Selatan, disana nampak megah kerajaan jaman Dinasti Joseon dengan bangunan yang berwarna-warni dan nampak kokoh dan luas sekali, sampai kaki pegal rasanya berkeliling di dalam kerajaan. Pertama kali kutemukan Deoksugung Palace ketika saya naik bis di hari pertama menuju ke hostel dimana saya menginap, keesokan harinya saya mencoba mencari karena letak berdekatan dengan City Hall Seoul itu yang menjadi mudah diingat. Dengan naik kereta bawah tanah menuju ke City Hall begitu keluar stasiun telah nampak bangunan megah Deoksugung Palace, naik kereta di Seoul cukup rumit karena kebanyakan di tulis dalam huruf Hangeol dan tak ada petugas yang berjaga di dekat pintu, tetapi tersedia tombol "HELP" jika kita terdesak maka sang petugas akan menjawab dan membukakan pintu secara otomatis dan apabila kita masih kesulitan maka sang petugas akan keluar tetapi jangan kaget kalau petugas tersebut sedikit bersungut-sungut tidak menunjukkan keramahan. Untuk berkeliling kota Seoul sebaiknya membeli kartu T-Money di Sevel, seharga 2,500 KRW yang tiap hari bisa di isi ulang minimal 5,000 KRW.

[caption caption="Di Deokhongjeon Hall salah satu istana."]

[/caption]

[caption caption="Kayu yang nampak kokoh atap istana Deoksugung."]

[/caption]

[caption caption="Bersama anak dari Turki di depan Deoksugung Palace."]

[/caption]Tiket tanda masuk untuk mengelilingi Deoksugung Palace : Dewasa 19-64 tahun seharga 1,000 KRW, Remaja 07-18 tahun 500 KRW, anak-anak di bawah usia 5 tahun dan orang dewasa berusia 65 tahun yang mengenakan Hanbok  tidak dikenakan biaya. Nampaknya banyak anak-anak usia sekolah yang datang kemari dengan didampingi orang tuanya, juga tersedia guide yang gratis dengan berbagai bahasa.

[caption caption="Tiket tanda masuk Deoksugung Palace seharga 1,000 KRW"]

[/caption]Tips berkunjung ke Korea Selatan tanpa Visa, jika kita memiliki Visa Jepang yang masih berlaku, dengan catatan Visa Jepang bukan dengan menggunakan e-passport, dan ketika berkunjung ke Korea Selatan bisa langsung dari Indonesia dulu, baru kemudian ke Jepang maupun setelahnya, satu rangkaian perjalanan syaratnya. Tetapi terkadang ada juga yang kena deportasi, tergantung dari petugas imigrasi di sana, asal kita bisa memberikan bukti kuat bahwa kedatangan kita hanya sebagai wisatawan dan lengkap dengan bookingan hotel dan tiket pesawat tujuan berikutnya setelah dari Korea Selatan, pasti lewat.

Sebaiknya jangan salah gunakan Visa Turis dengan menjadi pekerja ilegal di negeri orang, sehingga berdampak bagi orang yang ingin jalan-jalan murni, karenanya paspor Indonesia banyak mengalami kesulitan untuk mendapatkan Visa.

[caption caption="Toilet yang bersih bagi pengunjung Deoksugung Palace, tersedia untuk orang cacat."]

[/caption]Tips berikutnya untuk bisa mengenakan Hanbok (pakaian tradisional Korea) secara gratis, ya disini di depan Deoksugung Palace sekitar jam 11.00 siang akan digelar beraneka warna dan ukuran Hanbok yang dapat dikenakan oleh pengunjung tanpa dipungut biaya, hanya menuliskan Nama, Asal Negara dan Usia di buku kunjungan dan juga diberikan kartu pos secara cuma-cuma, lumayan buat kenang-kenangan. Dan juga ada upacara pergantian penjaga istana kerajaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun