Pak Paijo merupakan penjual sate kerbau yang telah berpuluh-puluh tahun berdagang sate kerbau di daerah Kedungwuni, dengan sepeda tuanya dia menjalankan dagangannya dan mangkal di jalan pabebekan di seberang toko meubel "Kurnia Jaya". Mulai berdagang sekitar pukul enam sore, setelah toko tutup dan Pak Paijo mulai menggelar tikar untuk duduk para pengunjung, makan secara lesehan. Harga satu tusuk sate kerbau Rp 1.700,- jaman saya kecil pedagang sate kerbau berkeliling kampung dengan sepedanya di sore hari. Dari bincang-bincang dengan Pak.Paijo, beliau memberitahu bahwa salah satu stasiun televisi pernah mewawancarai. Dan orang Pekalongan yang dari luar kota jika mudik, pasti mampir ke Pak Paijo untuk kuliner sate kerbau.
Sate dibakar dengan menggunakan arang dan dikipas. Kebanyakan pengunjung menyukai sate kulit, kikil maupun dagingnya. Satu tusuk sate itu ada yang isinya kombinasi, jarang yang daging semua. Khasnya ya kikil dan kulit. Makan dengan ketupat. Jika sate biasanya diberi bumbu kacang, untuk sate kerbau ini bumbunya khas. Karena ketika sampai sudah menunjukkan pukul 10.30 malam, ketupat sudah habis.
[caption caption="Sepeda"]Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H