Ingat persoalan politik yang mengatas namakan agama masih belum selesai, segala macam kemunafikan ditanam dalam diri manusia untuk kepentingan dirinya.Umat muslim tidak seperti yang dulu saat islam masih berjaya, kemajuan dunia semakin mempengaruhi moral yang ditanamkan umat Islam. Kita tidak boleh terkeco dengan kehidupan yang aduhai indah saat mata tak mampu berkedip melihatnya, jika masih dipertanyakan apa hubungannya dengan hal itu?. tentu semuanya berhubungan dengan yang ditanamkan oleh budaya baratyang bertujuan besar terhadap umat Islam. Bahasa aktifis sering tercorah dalam ucapan kritisnya “Kapitalis” yang sering diucapkan dan tak disadari seluruh umat di negeri ini hampir menjadi satuan darinya.Tak dapat kita pungkiri dan tak dapat kita sangkal pernyataan ini, negeri ini bukan lagi tahun 1990_an yang gosok gigi memakai batu bata, keramas pakai mangga habis di bakar atau santan, sabun memakai dedaunan, dan singkong makanan pokoknya. Sekarang seperti apa? Rasanya penulis tidak sanggup untuk menyebut satu-persatu.
Jadilah figur yang baik dan yang pantas di contoh, jangan ada kemunafikan untuk ditampkkan di depan umum hanya untuk persoalan kekuasaan. Islam tidak pernah mengajarkan kemunafikan, melainkan islam mengajarkan bagaimana memimpin ala Muhammad yang sampai saat ini sebagai manusia terbaik di dunia dan akhirat. Hay, wanita!. janganlah kau bergaya ala barat yang sering mombosankan mata polos ini “jika membuka aurat (berpakain terbuka) adalah gaya modern, maka hewan lebih modern daripada manusia.” Dr.zakir naik. Hay, pria! Janganlah kau takut untuk mengukir sejarah mu, tak patut kau takut sesama, apalagi semakhlus halus karena tuhan menciptkan manusia hanya untuk beribadah (sepantasnya kalimat syahadat bukan hanya untuk kau jadikan kunci untuk memasukinya, jika masih ragu dengan dunia ini dan sang pencipta. Sekian....
“jika kejujuran dan keadilan sudah tidak lagi dikonsumsi manusia, sebaiknya berdoalah dunia segera kiamat”
Oleh : Fausi Prabowo
Dept. kewirausahaan dan pengembangan profesi (KPP) HMI UNITRI CABANG MALANG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H