Di Inggris ada saja warganya yang masih keluar rumah untuk berjemur, bersantai di taman dan pantai. Padahal pemerintahnya sudah menghimbau agar masyarakatnya tetap berada di rumah.
Di Vietnam yang kini berhasil melakukan lockdown dengan nol kematian karena virus corona, di salah satu toko makanan malah menciptakan burger. Sedangkan, di Indonesia di salah satu kota ada yang menciptakan bakso corona. Di Itali, seorang chef membuat kue virus corona.
Beberapa kota di Amerika serikat malah melakukan demo, karena menolak diperpanjangnya masa karantina wilayah yang dianggap terlalu ketat.
Di dalam negeri kita tercinta ini. Beberapa daerah sudah menerapkan PSBB. Namun justru keadaannya masih ramai dan terlihat santai padahal jelas PSBB adalah Pembatasan Sosial Bersekala Besar yang berarti segala aktifitas benar-benar dibatasi. Bukan malah berbeda arti menjadi Pembiaran Santai Besar-Besaran. Hehehehe
Belum lagi pembegalan, pencurian masih tetap ada.
Ternyata virus kecil tak kasat mata ini tidak mampu menghentikan jalannya segala aspek kehidupan terutama di Indonesia yang memiliki wilayah besar dan terdiri dari pulau-pulau yang terpisahkan oleh laut dan sungai
Masih banyak denyut kehidupan terus bergerak, bahkan perhatian saya pada berita corona ini sempat teralihkan pada sekitar lingkungan rumah.
Ada yang masih melangsungkan pernikahan, meski hanya dihadiri oleh keluarga saja. Adalagi keluarga yang sibuk tentang pembagian harta warisan sampai terjadi perdebatan panjang.
Tak ketinggalan atap rumah tetangga yang harus segera diganti, karena mengalami kebocoran parah. Hingga kebisingan pun menyemarakkan keadaan bersama palu dan paku.
Anak-anak kecil masih asyik bermain di sekitar rumah. Para ibu-ibu tetap aktif duduk bertetangga membahas gossip terbaru yang lagi panas sampai ngobrol ngalur-ngidul
Satu keluarga meributkan masalah hutang, saling menghujat dan menyalahkan. Kabar terbaru di blok sebelah rumah, si suami ketahuan selingkuh sama istri. Hingga istrinya mengeluarkan ultimatum pada suaminya.