Judul di atas tercipta dari hasil obrolan saya dengan seorang teman laki-laki. Saat itu dia curhat tentang putus cinta dan ujung-ujungnya dia emosi lalu melepaskan kalimat itu ke udara yang akhirnya membuat saya harus memberi judul tersebut hehehe ....
"Aku benci cinta dan terlebih perempuan!! Mereka ada hanya untuk menyakiti." Begitu katanya dengan wajah sinis.
Saya hanya terkekeh geli. "Kata-katamu sama seperti yang diucapkan beberapa temanku. Benci cinta, perempuan ...." Saya lalu menghela napas sambil geleng-geleng kepala dan kemudian melanjutkan, "silakan benci perempuan, tapi kau tidak bisa menyamakan mereka semua dan hati-hati kalau kau membenci semua hal tentang yang namanya cinta." Saya menatapnya serius.
"Kenapa?! Kalau bukan karena cinta, aku tidak akan menderita, dan kalau bukan karena perempuan, aku tidak akan patah hati." Seperti ditantang si teman ini pasang wajah kesal.
Saya tahu dia sudah beberapa kali dikecewakan, tapi saya tidak menyangka dia begitu membenci semua hal tentang perempuan. Ya, mungkin saking emosi dia pun lupa kalau lahir dari seorang perempuan.
"Hei, jangan bilang begitu. Sama saja kau benci, nenekmu, ibumu dan adik atau kakak perempuanmu." Saya mengingatkannya.
"Itu lain lagi. Kalau yang ini beda. Kau tahu kenapa Adam sampai diusir dari surga? Itu karena Hawa. Dia perempuan yang menggoyahkan hati Adam supaya mau memakan buah surga sampai akhirnya Adam diusir dan akhirnya terbuang ke bumi." Dia berusaha memberikan penjelasan untuk membenarkan isi hatinya yang terluka.
"Eit, saat Adam diusir, dia tidak sendirian. Hawa juga terusir. Dan yang menggoda Adam untuk makan buah surga bukan Hawa, tapi Iblis. Ya. Ampun apa kamu tidak salah melemparkan tuduhan pada Hawa??" Oh My God. Keriput hati saya mendengar kalimatnya.
"Ahh, aku tidak mau tahu, yang jelas perempuan itu racun dunia."
Wahhh, saya jadi teringat dengan lagu grup band the cangcuters yang judulnya "Racun Dunia".
Saat itu hati saya jadi panas. Bagaimana mungkin seorang laki-laki begitu beraninya membenci perempuan? Bahkan sebagai pelengkapnya orang ini menyalahkan cinta karena kesengsaraannya.