Mohon tunggu...
Yani Aprilia
Yani Aprilia Mohon Tunggu... Freelancer - PWK, Universitas Jember

Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Money

Di Balik Megahnya Wisata Borobudur

29 Oktober 2019   18:48 Diperbarui: 29 Oktober 2019   18:50 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dari data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata bahwa pengunjung tempat wisata candi borobudur rata rata selalu ramai setiap tahunnya. Jumlah wisatawan tertinggi berada pada tahun 2013. 65 persen masyarakat  kadang - kadang dalam mengikuti kegiatan sosial yang ada di desa borobudur dan 35 persen lainya menjawab sering mengikuti kegiatan sosial. 

Alasan warga yang kadang - kadang dalam mengikuti kegiatan sosial yaitu waktu kerja mereka yang menuntut mereka harus berada di lokasi kerja sesuai dengan waktu yang telah di tentukan oleh tempat kerjanya, sehingga waktu mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial berkurang. Jadi dapat di tarik kesimpulan bahwa dengan bekerjanya warga di dalam sektor pariwisata candi borobudur memberikan dampak berkurangnya intensitas partisipasi kegiatan sosial di desa borobudur.

Masyarakat yang bekerja di dalam sektor wisata yaitu sebesar 38 persen, sedangkan untuk masyarakat yang mempunyai pekerjaan selain pekerjaan di dalam sektor wisata mempunyai presentase 68 persen. Dari perbedaan kedua presentase jenis pekerjaan dapat disimpulkan bahwa masyarakat candi borobudur meiliki ketergantungan yang lemah kepada sektor pariwisata candi borobudur. 

Pendapatan masyarakat desa Borobudur yang hanya bekerja di dalam sektor wisata borobudur rata -- rata berpenghasilan 1,5 -- 2 juta per bulan, sedangkan masyarakat yang bekerja di dalam sektor pariwisata dan mempunyai pekerjaan sambilan rata-rata berpenghasilan lebih dari 2 juta rupiah perbulan. Dari bersarnya gaji yang mereka dapat adanya pariwisata candi borobudur belum memberikan pengaruh yang signifikasn terhadap pendapatan masyarakat borobudur yang bekerja di sektor pariwisata.

Terlihat bahwa penduduk yang bekerja hanya di dalam wisata Borobudur mempunyai pola konsumsi yang rendah karena selisih antara pendapatan dan pengeluaran Rp. 85.714 sedangkan untuk yang bekerja di dalam dan luar wisata Borobudur mempunyai pola konsumsi tinggi yaitu sebesar Rp. 78.461 karena ada kecenderungan semakin besar pendapatan maka semakin tinggi pula pengeluaran dari orang tersebut.

Adanya keterkaitan antara pengunjung dengan tingkat partisipasi sosial masyarakat menjelaskan bahwa besarnya frekuensi pengunjung berasal dari dalam negeri maupun luar negeri yang mengunjungi tempat wisata candi borobudur memberi pengaruh terhadap tingkat partisipasi dalam kegiatan sosial masyarakat. Adanya keterkaitan antara pengunjung dengan tingkat ketergantungan terhadap sektor pariwisata menjelaskan bahwa dengan adanya tempat wisata candi borobudur dapat memberikan pengaruh terhadap masyarakat dalam hal pekerjaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun