Mohon tunggu...
GREAT Edunesia
GREAT Edunesia Mohon Tunggu... Lainnya - Mitra Pengelola Pendidikan Dompet Dhuafa

Mewujudkan Model Pendidikan Berkualitas untuk Indonesia Berdaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dea Sunarwan: Miliki Visi Bangun Relasi, Kunci Sukses Leadership

22 Juni 2024   14:58 Diperbarui: 22 Juni 2024   15:04 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dea Sunarwan dalam Leadership Summit 2024 yang dihelat BAKTI NUSA memberikan pandangan yang mendalam dan inspiratif mengenai pentingnya investasi jangka panjang, pengembangan visi, serta membangun relasi. Beliau menekankan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif dan berpengaruh, seseorang harus berfokus pada pengembangan diri dari leher ke atas, yang mencakup peningkatan softskill dan hardskill.

Dea menyatakan bahwa investasi terbaik yang dapat dilakukan adalah investasi pada diri sendiri. "Investasi longterm adalah investasi leher ke atas," ujarnya dengan penuh semangat. Menurutnya, kunci untuk mencapai investasi tersebut adalah melalui membaca, mendengarkan, dan belajar secara terus-menerus. Membaca buku-buku yang relevan, belajar dari pengalaman orang lain adalah langkah-langkah yang tidak boleh diabaikan. Setiap informasi baru dan keterampilan yang dipelajari akan memperkaya pengetahuan serta kemampuan kita, membuat kita semakin siap menghadapi tantangan kepemimpinan di masa depan.

Poin penting kedua yang disampaikan oleh Dea adalah tentang pentingnya membangun visi dan menjalin relasi. Menurutnya, visi dan relasi adalah dua modal besar yang harus dimiliki oleh setiap calon pemimpin. "Jangan pernah merasa visi yang Anda bangun masih kecil sehingga merasa belum waktunya untuk bergerak," kata Dea. Ia mendorong para peserta untuk percaya pada visi mereka, tidak peduli seberapa kecil atau sederhana visi tersebut tampaknya. Visi yang besar sering kali dimulai dari langkah-langkah kecil, dan yang terpenting adalah memiliki tekad dan keberanian untuk mulai bergerak.

Selain itu, Dea juga menekankan pentingnya menjalin relasi yang kuat. Menurutnya, relasi yang baik tidak hanya membantu dalam pertumbuhan dalam Leadership Project, tetapi juga membuka berbagai peluang baru. Dalam dunia yang semakin terhubung ini, kemampuan untuk membangun dan memelihara jaringan yang luas dan beragam menjadi sangat krusial. Relasi yang kuat dapat menjadi sumber dukungan, inspirasi, dan kolaborasi yang berharga dalam project yang sedang dibangun penerima manfaat.

Dea juga menekankan bahwa dalam proses mengembangkan visi dan menjalin relasi, fokus dan profesionalitas adalah kunci utama. "Tambahkan kefokusan dan profesionalitas dalam proses mengembangkan dua modal besar tersebut," ungkapnya. Fokus berarti memiliki tujuan yang jelas dan konsisten dalam usaha mencapainya, sementara profesionalitas mencakup sikap, etika kerja, dan komitmen untuk selalu memberikan yang terbaik. Dengan menggabungkan fokus dan profesionalitas, proses pengembangan visi dan relasi akan menjadi lebih efektif dan dapat menghasilkan dampak yang luar biasa.

Dalam menjalankan social movement, Dea mengajak para peserta untuk selalu berorientasi pada dampak yang besar bagi target dan lingkungan sekitar. Menurutnya, social movement yang sukses adalah yang mampu memberikan perubahan nyata dan positif. "Yakinlah proses tersebut akan bisa menghasilkan dampak yang luar biasa," tambahnya. Dengan komitmen yang kuat untuk memberikan kontribusi positif, setiap individu dapat menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi komunitas dan masyarakat luas.

Leadership Project merupakan laboratorium personal dari penerima manfaat BAKTI NUSA guna melahirkan inovasi sosial pemberdayaan yang diharapkan dapat berdampak positif terhadap perubahan masyarakat. Melihat berbagai tantangan di era digital dalam memimpin gerakan sosial, BAKTI NUSA menghelat  Leadership Summit 2024 dengan tema "Digital Technologi Enablers: Scale-Up Impact Your Social Movement".

Hadir sebagai pembicara: Haryo Mojopahit, General Manager Advokasi, Beastudi dan Riset GREAT Edunesia; Bayu Candra Winata, Ketua Beastudi Indonesia GREAT Edunesia; Dea Sunarwan, S.T., CBA., CI, Digital Business & Philanthropy Consultant; Alif Andika Sutadi, CEO UMEDS; serta Khabib Anwari, Rektor UNIDES.

Sebanyak 52 aktivis pemimpin yang berasal dari 15 kampus besar di Indonesia yaitu USU, UNAND, UNSRI, UI, IPB, ITB, UNPAD, UNS, UGM, ITS, UNAIR, UB, UNHAS, UNDIP, dan UNUD antusias mengikuti agenda yang berlangsung pada sabtu, 22 Juni 2024 secara daring ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun