Ini adalah catatan saya setelah mengikuti Festival Gerakan Indonesia Mengajar 2015 di Tulang Bawang Barat, Lampung.
Orang-orang sukses membicarakan ide. Membicarakan ide. Itulah yang saya lakukan dengan teman-teman yang baru saya temui di akhir bulan Mei. Dari hanya sebentuk guru SD di tengah kebun, saya menaikkan level diri dengan bergaul dengan orang-orang hebat berikut. Baca baik-baik.
Oke, biar adil saya mulai dengan tim saya sendiri.
TIM METODE PEMBELAJARAN KREATIF DAN DISIPLIN POSITIF
Atau disebut dengan Tim Kreatif saja.Tanggung jawab kami mempersiapkan lokakarya pembelajaran kreatif untuk guru SD kelas 1-3 dan 4-6 serta berbagi mengenai cara membangun kedisiplinan anak secara positif.
Awalnya, sih kelas akan dibagi menurut jenjang kelas saja, 1-3 dan kelas 4-6. Tapi, nyatanya yang berlatarbelakang dunia pendidikan hanya satu orang, diputuskanlah pembagian kelas berdasarkan kompetensi trainer. Jadi di satu sesi tentang Metode Pembelajaran Kreatif dan sesi berikutnya mengenai penerapan disiplin positif.
Nah, yang pertama ini tim Metode Pembelajaran Kreatif.
- Adit
Kerja di PLN, tapi tidak banyak berguna saat mati lampu. Maklumlah, dulu di UNAIR kuliah ekonomi bukannya teknik elektro. Lagipula di UNAIR ternyata tidak ada elektro. Saya juga baru tahu dari Adit. Tapi, tetap saja saat mati lampu atau ada pembicaraan soal listrik mati orang-orang akan teriak “Dit… Adit…” dan dia tidak bosannya tertawa sambil berkata, “Nggak ngerti listrik.” Kasihan Adit.
Biar tak bisa banyak berbuat saat listrik mati Adit sangat berperan saat mempersiapkan materi pelatihan. Dia beberapa kali melaporkan hasil diskusi dengan panitia lokal di TBB. Sehari sebelum berangkat menawarkan belanja untuk berbagai keperluan macam kertas, spidol, dan post it. Bahkan menawarkan untuk mencetak dan memperbanyak hand out. Luar biasa. Di hari keberangkatan pun menawarkan roti untuk sarapan yang ditolak dengan sopan oleh semua orang (kecuali saya).