Oleh Nunung Mulawati R
Perjalanan ke Vietnam dan Cambodia ini kami lakukan berdua saja. Kami berdua wanita, usia paruh baya. Ini perjalanan nekad ceritanya, hehehehe... Ikuti deh lengkapnya di sini... Terinspirasi dari ebook TravelHemat Vietnam & Cambodia tulisan yang saya baca, inilah sekilas catatan perjalanan kami berkunjung ke Siam Reap - Phnom Penh - Ho Chi Minh City dan Vung Tao. Kuala Lumpur – Siam Reap Dari Kuala Lumpur kami terbang dengan AirAsia menuju Siam Reap pada tanggal 22 Mei 2013. Mendarat sekitar jam 0830 pagi. Selesai urusan imigrasi dan ambil bagasi, kami sempatkan foto-foto dulu di area bandara, sebelum naik tuk-tuk menuju hotel untuk menaruh bagasi. Karena hari masih pagi, setelah menaruh bagasi kami langsung cabut untuk melakukan city tour.
Tujuan pertama kami hari ini adalah mengunjungi Angkor National Museum, yang sangat menarik karena ada 1000 Buddha Images Gallery, Khmer Civilisation Gallery dan juga The Great Khmer King Gallery. Tiket masuknya cukup mahal untuk ukuran Kamboja, yakni 12 USD, namun seluruh ruangannya ber AC, sehingga kami ‘terselamatkan’ dari sengatan udara panas di luar sana. Lantaran sudah bayar mahal dan memang bagus tempatnya, kami sengaja berlama-lama di museum ini :-)
Perjalanan selanjutnya adalah mengunjungi pagoda Wat Preah Prom Rath. Pagodanya sih biasa saja. Namun di tempat ini ada patung Buddha tidur ukuran raksasa. Tempatnya juga terawat baik dan tiket masuknya gratis pula. Usai dari sini, kami lanjut ke Old Market. Ini tempat yang cukup murah meriah untuk belanja oleh-oleh. Kemudian kami balik ke penginapan karena hari sudah siang untuk beristirahat dan melakukan massage buat persiapan tenaga di hari-hari berikutnya. Soalnya ini masih hari pertama. Jadi harus jaga kondisi tetap prima. Malamnya, kami jalan-jalan di sekitar Night Market dan Pub Street. Cukup meriah ternyata kehidupan malam di kota ini. Hari kedua, pagi hari kami berkunjung ke Angkor Watt yang fenomenal itu sampai sore hari. Wuihhh.... luar biasa memang komplek candi yang masuk dalam UNESCO Heritage Site ini. Malam harinya, karena sudah kelelahan sepanjang hari berjemur matahari di Angkor Watt, kami putuskan untuk bersantai melihat pertunjukan apsara dance sambil makan malam. Siam Reap – Phnom Penh Keesokan harinya, kami naik bus menuju Phnom Penh. Perjalanan memakan waktu sekitar 6 jam dengan harga tiket USD12. Tiba di Phnomp Penh hari sudah sore. Setelah cek in ke hotel, kami putuskan untuk mengunjungi National museum, lalu ke Wat Phnom, Independence Monument dan diakhiri dengan makan malam di daerah Riverside yang merupakan pusat kehidupan malam di kota ini. Hari yang cukup melelahkan. Esok paginya, kami memulai perjalanan dengan berkunjung ke Central Market dulu. Situasinya sih mirip dengan pasar tradisional yang kebanyakan ada di Indonesia. Setelah itu baru lanjut ke Royal Palace, lantas ke Silver Pagoda dan tak lupa juga ke objek wisata utama yang membuat Kambodia dikenal dunia... The Killing Field dan Toul Sleng. Kedua tempat ini menyimpan sejarah pilu betapa kejamnya peperangan dan betapa kejinya tindakan manusia terhadap sesamanya.
Dari sana, kami berkunjung ke Russian Market. Badan sudah terasa lelah, tapi yang namanya semangat berbelanja, masih berkobar-kobar. Untuk itu malam harinya kami jalan ke Night Market. Alasan pertamanya sih HANYA mau mencicipi makanan tradisional khas Khmer yang banyak dijual di tempat itu. Tapi ujung-ujungnya sih yaaa.... belanja juga, hehehehhe... Maklum banyak yang titip oleh-oleh. Sebelum balik ke hotel untuk beristirahat, kami sempatkan diri untuk bersantai sejenak di Riverside menikmati malam terakhir kami di Phnom Penh.
Lanjutan catatan perjalanan kami di Ho Chi Minh City dan Vung Tao bisa dibaca di SINI.. Silakan share artikel ini via Facebook atau Twitter kepada teman/kerabat Anda. Siapa tahu mereka membutuhkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H