Mohon tunggu...
Just Me
Just Me Mohon Tunggu... -

-

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Queenstown - Pemacu Hormon Adrenalin

14 November 2010   21:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:37 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Queenstown - Perkebunan bunga

Queenstown adalah sebuah kota kecil berpenduduk tak lebih dari 200.000 jiwa yang terletak di bagian South Island dari jajaran sebuah negeri kepulauan ‘di ujung bumi’ yang bentuknya memanjang ke arah kutub selatan: New Zealand . Kota ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh kebanyakan kota lain di berbagai belahan dunia. Indah, romantis, misterius sekaligus menantang. Sebuah perpaduan yang unik. Agung Basuki (www.TravelHemat.com & www.TravelHematShop.com) mengajak Anda untuk menikmati perjalanan ke salah satu kota tercantik di negeri kiwi ini.

Queenstown & Danau Wakatipu

Kondisi geografis Queenstown yang berada di tengah-tengah daerah perbukitan dan bergunung-gunung, memang kurang memiliki nilai ekonomis dibanding kota lainnya seperti Auckland maupun Wellington – ibukota New Zealand, yang terletak di tepi pantai. Kota ini ‘hanya’ memiliki sebuah danau yang bentuknya memanjang seperti huruf ‘S’ dan lahan luas yang banyak dipakai untuk menggembalakan domba dan sapi maupun untuk kegiatan bercocok tanam. Selebihnya adalah gugusan pegunungan Alpen yang sambung menyambung satu sama lain termasuk diantaranya adalah The Remarkables yang tampak kokoh menjulang dengan jalanan naik-turun berkelok-kelok, sangat persis dengan situasi alam yang dapat ditemukan di Switzerland .

Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa justru dalam segala keterbatasan, manusia biasanya cenderung lebih kreatif. Hal ini mungkin diaplikasikan dengan baik oleh para penduduk setempat. Menyadari bahwa daerahnya tidak memiliki nilai ekonomis ditinjau dari letak dan kondisi geografisnya, maka penduduk setempat berupaya keras untuk ‘menjual’ pesona Queenstown dengan mengeksplorasi kekayaan unik yang dimilikinya, yang justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Karena itu, jangan berharap untuk menemukan sebuah kota metropolis yang sarat hingar-bingar kehidupan malam layaknya London, Roma, Paris atau Los Angeles; jangan pula membayangkan sebuah kota surga belanja barang-barang fashion bermerek saat berkunjung ke kota yang pernah dijadikan home-base pembuatan beberapa film terkenal seperti Xena The Warrior Princess, Lord of The Rings dan Vertical Limit ini.

Yang menjadi ‘sajian’ andalan bagi Queenstown untuk menarik minat wisatawan mancanegara adalah atraksi wisata alam yang sifatnya memacu hormon adrenalin. Bagi Anda yang sudah bosan dengan acara traveling yang hanya diisi dengan kegiatan yang itu-itu saja, rasanya perlu untuk sesekali ‘mencicipi’ apa yang ditawarkan oleh tempat ini.

Bunga liar yang tampak indah di area Queenstown

Sebagai ‘sajian’ pembuka, tak ada salahnya untuk melakukan orientasi dari puncak Bob’s Peak sambil bersantap malam di Skyline Restaurant , satu-satunya restoran mewah yang berlokasi di tempat tertinggi di Queenstown. Seraya menikmati menu the real all-you-can-eat buffet dinner yang benar-benar dapat menggugah selera (restoran ini menyediakan lebih dari 50 variasi makanan mulai dari appetizer sampai dessert!), sejauh mata memandang, akan tampak pemandangan yang luar biasa indah dari aerial kota Queenstown berikut danau Wakatipu yang berbentuk huruf ‘S’ tadi. Tidak ada seorangpun akan mengatakan “wah…ketipu , deh” ketika memutuskan untuk merogoh kocek sebesar NZD 120 sebagai ongkos transport (termasuk paket makan malam ala buffet) dengan menggunakan Skyline gondola menuju ke puncak Bob’s Peak yang berketinggian sekitar 800 meter dari permukaan laut. Yang jelas, bagi mereka yang takut ketinggian, perjalanan dengan gondola yang kira-kira memakan waktu 10 menit one-way ini bisa jadi adalah sebuah perjuangan untuk ‘menaklukkan’ diri sendiri. Apalagi, rute yang dijalani memiliki kemiringan hingga 45?, cukup membuat jantung berdetak sedikit lebih cepat.

Di puncak Bob’s Peak, selain Skyline restaurant, pengunjung juga berkesempatan menguji nyali untuk berbungy-jumping yang letaknya tepat berada di puncak tertinggi gedung Skyline Restaurant. Jika hal itu masih dirasa kurang, pada waktu-waktu tertentu pengunjung diizinkan pula untuk mencoba tantangan Tandem Parapente – terjun payung dengan ‘menjatuhkan diri’ dari tebing yang curam di Bob’s Peak.

That’s all?! Tentu saja tidak. Agak ke arah luar kota Queenstown, tepatnya di daerah Kawarau, beberapa atraksi ekstrem disajikan untuk konsumsi wisatawan yang pemberani. Di A.J. Hackett bungy bridge, lagi-lagi diberikan kesempatan untuk melakukan bungy jumping dari atas jembatan yang di bawahnya mengalir sungai berarus deras. Dari ketinggian kira-kira 40 meter, ditambah dengan tiupan angin yang cukup kencang dari arah perbukitan terjal di sekitarnya, rasanya hal ini cukup menantang bagi mereka yang ingin melakukan uji nyali.

Sementara di Kawarau River yang mengalir tepat di bawahnya, terdapat tantangan Shotover-Kawarau Jet- nya –naik speedboat berkekuatan 700 tenaga kuda membelah sungai berarus liar sejauh 40 km diantara tebing-tebing batu di sisi kiri dan kanan.

Masih banyak lagi tantangan adrenalin yang ditawarkan di sekitar Queenstown yang bisa Anda coba. Melakukan white water rafting, mengendarai helicopter untuk berkunjung ke daerah Fox Glacier atau Mount Cook yang senantiasa tertutup salju abadi, dan dari sana melakukan seluncur dengan snowboard, menikmati keindahan Queenstown dari udara dengan menumpang hot-air balloon, ber-paragliding dari antara puncak-puncak gunung berbatu terjal, atau bahkan melakukan skydiving dari sebuah pesawat terbang di ketinggian 6000 kaki. Yang jelas, semuanya menjanjikan sensasi yang berbeda.

Jangan lewatkan membaca petunjuk dan panduan lengkap berwisata hemat ke New Zealand yang bisa Anda dapatkan di e-book TravelHemat New Zealand << klik!

A.J. Hacket Bungy Bridge yang terkenal itu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun