Para santri
sebagai agen perubahan masa depan hendaknya dididik dan dimotivasi dengan berbagai pemahaman keagamaan yang baik. Pesantren adalah sekolahan agama. Saat ini pesantren tidak bisa dipandang sebelah mata, menghasilkan ajaran agama yang terbuka terhadap perkembangan dunia, namun tidak bertentangan dengan syariat Islam, sesuai dengan Al-Quran, Hadits dan juga pendapat para ulama. Selain itu, pemahaman tentang keadilan dan kesetaraan gender juga belum mendapat perhatian yang cukup, sehingga menciptakan kesenjangan antara peran gender perempuan dan laki-laki merupakan salah satu upaya untuk menjamin kesetaraan kesempatan tanpa memandang gender.
Namun bentuk keadilan dan kesetaraan gender yang berlaku di pesantren tidak melanggar fitrah yang melekat pada diri santri dan santri. Baik mahasiswa laki-laki maupun perempuan mempunyai struktur administrasi masing-masing, sehingga keduanya bersifat independen dan dapat mengatur ruang lingkupnya masing-masing. Sehingga mahasiswi tidak bergantung pada kepemimpinan mahasiswa laki-laki dan memberikan kebebasan bagi mahasiswi untuk mengekspresikan dirinya dalam kepemimpinan.
Manufaktur merupakan suatu peran yang menghasilkan barang-barang untuk keperluan umum yang biasanya merupakan hasil karya perempuan. Partisipasi siswa laki-laki dalam peran ini ditunjukkan denganmemasak nasi yang dikonsumsi oleh seluruh siswa.
Peran reproduksi merupakan suatu kegiatan yang memberikan pelayanan dan biasanya dibebankan kepada perempuan, hal ini dikatakan sebagai kodrat perempuan. Partisipasi siswa laki-laki dalam peran reproduktif ini terlihat pada saat siswa laki-laki melakukan tugas ekstensif dan mencuci piring di rumah dalem.
Peran sosial adalah peran setara yang melibatkan laki-laki dan perempuan dalam kegiatan sosial, partisipasi laki-laki dan perempuan memberikan kesempatan bagi laki-laki dan perempuan untuk sama-sama memberikan kebebasan berpendapat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI