Mohon tunggu...
Grazzella kharisma Afthori
Grazzella kharisma Afthori Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa

Belanja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagian 4|| Kesetaraan Gender dalam Perspektif Sejarah islam

20 Maret 2024   08:08 Diperbarui: 20 Maret 2024   18:15 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada masa Nabi Muhammad SAW

Perempuan muslim dianggap sebagai perempuan yang dinamis, sopan, dan berkelakuan baik, seperti sosok ratu, melambangkan kemandirian politik sosok ideal. Gambaran ideal seperti itu tidak terdapat dalam kitab suci agama lain. Tak heran jika pada masa Rasulullah banyak ditemukan perempuan yang mempunyai prestasi sama besarnya dengan laki-laki.

Untuk menjamin Al-Quran, perempuan memiliki akses bebas ke semua sektor masyarakat, termasuk politik dan ekonomi. Ada sebuah hadis yang cukup populer yang sering dijadikan argumen yang berasumsi bahwa mereka tidak beruntung. Padahal anggapan tersebut salah karena menggeneralisasi kasus-kasus tertentu yang sebenarnya hanya berlaku pada kondisi yang disebutkan dalam hadis. Berikut terjemahan hadits yang saya kutip dalam Quran karya Quraish Shihab."Ketika Rasulullah SAW mengetahui bahwa bangsa Persia telah mengangkat Putri Kisra sebagai penguasa mereka, beliau bersabda: "Tidaklah beruntung suatu bangsa yang mempercayakan urusannya kepada wanita." (HR. Bukhari, al-Nasa'i dan Ahmad Abu Bakrah ).

Quraish Shihab menyimpulkan bahwa tidak ada aturan agama yang dapat dipahami untuk melarang perempuan berpartisipasi dalam bidang politik, atau aturan agama yang membatasi bidang tersebut hanya untuk laki-laki. Di sisi lain, cukup banyak ayat dan hadis yang bisa dijadikan dasar untuk memahami keberadaan hak-hak tersebut.

Dalam sejarah Islam

Peran perempuan di sektor publik dapat ditunjukkan dalam cerita tersebut. sejarah Istri Nabi. Kita temukan dalam Sahih Bukhor, salah satu kumpulan hadits shahih, bahwa perempuan Muslim secara aktif membantu orang-orang yang terluka dalam perang, termasuk perempuan-perempuan yang merupakan istri Nabi sendiri. Seseorang menggambarkan melihat Aisyah dan istri Nabi yang lain membawa air untuk para laki-laki di medan perang.

Azyumardi Azra mengatakan, pada zaman Nabi Muhammad SAW, perempuan tidak diperbolehkan menjadi pemimpin. Bahkan Aisyah (istri Nabi) pernah menjadi pemimpin militer. Proses penciptaan manusia yang digambarkan dalam Al-Qur'an menimbulkan kontroversi penafsiran. Secara khusus, penafsiran al-Thabari bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam dinilai menyebabkan adanya subjugasi terhadap perempuan sehingga berujung pada ketidaksetaraan gender. 

Pada masa pra-Islam, dalam budaya masyarakat Arab Jahiliyyah, perempuan diperlakukan dengan buruk, dianggap tidak berdaya, tidak berharga, tidak setara dengan laki-laki, tertindas dan tidak berguna, bahkan menjadi aib bagi keluarga. Tidak menunjukkan kesetaraan gender.Setelah masuknya Islam, kedudukan perempuan ditinggikan, dihormati, dilindungi dan setara dengan laki-laki.

Pada masa klasik pada masa Nabi, perempuan, termasuk istri Nabi, memegang peranan penting dalam kehidupan pada masa itu, khususnya dalam bidang narasi hadis, perang, bisnis, dan lain-lain. Perempuan bahkan menjadi pemimpin. dalam peperangan, seperti yang dilakukan istri Nabi Aisyah.Pada Abad Pertengahan, zaman dinasti Islam, perempuan berperan penting dalam kehidupan politik dan bahkan bisa berkompetisi .

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun