Mohon tunggu...
Graxpiex Planet
Graxpiex Planet Mohon Tunggu... -

Novel Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kritik Novel Fiksi Planet Graxpiex

27 Februari 2014   17:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:25 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Novel fiksi ini menggambarkan bagaimana
kehidupan yang terjadi di Planet Graxpiex".
"Kehidupan yang terjadi pada dua masa yaitu masa kehidupan Makhluk
Zelosygos dan kehidupan sebelum mereka hidup". "Dua masa ini saling terkait dan tidak bisa di pisahkan". "Banyak pertempuran dan rahasia-rahasia zaman
yang tidak di terungkap dan diketahui oleh Makhluk Zelosygos". "Makhluk Zelosygos
menganggap pertempuran dan rahasia zaman tersebut adalah suatu bentuk mitologi
yang melegenda di kehidupan mereka".

(Sumber: Planet Graxpiex, Penulis: Rudi Hilmanto)

Novel fiksi ini memiliki 467 halaman dan dibuat oleh salah satu anak bangsa Indonesia. Novel ini diharapkan memberikan warna dalam novel-novel fiksi yang ada saat ini.  Saat ini pecinta novel fiksi banyak menyukai dan mengidolakan penulis-penulis dari luar negeri. Sehingga diperlukan suatu bentuk motivasi-motivasi yang membangun untuk para penulis novel fiksi yang ada di Indonesia.

Kekuatan novel fiksi ini: Banyak pesan moral yang di tuangkan novel ini dalam kehidupan. Alur cerita yang sulit di ramalkan oleh pembaca.  Tetapi setiap tahapan akan saling berhubungan sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Banyak kisah-kisah kehidupan yang memang nyata terjadi dalam kehidupan kita yang tertuang dalam novel ini. Kisah-kisah tentang: cinta, romantisme, kejahatan, kebaikan, kebingungan, kebijakan, politik, teknologi, ilmu pengetahuan, strategi, bagaimana mempertahankan kehidupan, takdir, emosi, misteri, misteri kehidupan, kekuatan, kekuasaan, harga diri, dan lain sebagainya.

Kelemahan novel ini: ditulis dengan dalam istilah-istilah yang tidak umum, penulis lebih banyak menggambarkan kondisi dan situasi di bandingkan dengan dialog tokoh-tokoh dalam novel, namun semua itu bisa menjadi satu kesatuan dalam imajinasi pembaca dan pembaca di bawa dalam petualangan fantasi yang berbeda dan belum pernah di bayangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun