Mohon tunggu...
Grace Aprinia Br Marpaung
Grace Aprinia Br Marpaung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobbi membaca webtoon

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sinergi Petani: Terbinanya Gapoktan dalam Mengoptimalkan Lahan yang Tertidur

21 Oktober 2024   22:45 Diperbarui: 21 Oktober 2024   23:27 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam konteks pertanian Indonesia, tantangan yang dihadapi oleh para petani sering kali berakar dari keterbatasan akses terhadap sumber daya dan informasi. Salah satu solusi yang menjanjikan adalah pembentukan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), yang dapat menjadi jembatan untuk mengoptimalkan lahan-lahan yang saat ini tertidur.

Lahan pertanian yang tidak dimanfaatkan secara maksimal sering kali disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, modal, dan akses pasar. Gapoktan hadir sebagai wadah kolaborasi, di mana petani dapat saling berbagi pengetahuan dan sumber daya. Melalui sinergi ini, mereka dapat mengidentifikasi potensi lahan yang belum tergarap, serta merencanakan pemanfaatannya dengan lebih efisien.

Dilansir dari media Indonesia, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berpesan, untuk mewujudkan swasembada pangan dengan solusi cepat adalah Perluasan Areal Tanam (PAT). Bapak Amran meyakini bahwa, apabila program tersebut dijalankan dengan baik, Indonesia dapat mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia.

"Ingat saat ini ada banyak negara yang mengalami penurunan produksi dan ada banyak penduduk dunia yang menderita kelaparan. Karena itu harus kita mitigasi dengan solusi cepat," kata Amran Sulaiman.

Hal ini juga Kembali ditegaskan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti. "PAT ini bisa di fokuskan karena kebutuhan kedepan akan sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan pangan yang tersedia".

Sumber Pribadi
Sumber Pribadi

Dalam rangka untuk mengoptimalkan lahan yang tertidur melalui Gapoktan, kita tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga memberdayakan petani dan meningkatkan perekonomian lokal. Sinergi antara petani, pemerintah, dan masyarakat adalah langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan ini. Dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 67/Permentan/SM.050/12/2016 tentang pembinaan kelompok tani yang dimana terdapat monitoring, evaluasi dan pelaporan tentang kegiatan petani. Untuk di daerah-daerah terpencil dengan akses transportasi dan masih dalam ranah hutan lindung sangat sulit ditembus serta dijadikan sebagai lahan pertanian. Dalam hal ini diperlukan perhatian dari pemerintah serta penyuluh dalam memaksimalkan kegiatan yang dilakukan. Dengan adanya bimbingan dari pihak berwenang maka akan semakin terarah baik dalam penerimaan bantuan, kegiatan kumpul petani serta kerja petani yang memuaskan. Mari kita dukung dan dorong terbinanya Gapoktan di setiap pelosok negeri, untuk masa depan pertanian Indonesia yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun