Mohon tunggu...
Gravitasi
Gravitasi Mohon Tunggu... -

- Memunguti keping demi keping kebahagiaan -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mungkinkah Shade Balls Diterapkan Juga Di Indonesia (Jakarta) Sebagai Solusi Krisis Air?

24 Agustus 2015   20:27 Diperbarui: 24 Agustus 2015   20:27 2056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="Shade Balls"][/caption]

Kemarau yang panjang ternyata berdampak pada tingkat penguapan yang sangat tinggi, lebih dari biasanya, sehingga mampu menyusutkan volume penyimpanan air (reservoir) bersih.

Kekhawatiran akan berkurangnya air laik konsumsi ini sudah tentu menjadi sebuah permasalahan yang serius di belahan bumi mana pun. Hal ini yang terjadi juga di Los Angeles, Amerika Serikat.

Sebagai solusinya, maka pada tanggal 12 Agustus yang lalu, LADWP/ Los Angeles Department of Water and Power (pihak PAM nya sana, kira-kira) menggagas sekaligus merealisasikan proyek Shade Balls dengan menggulirkan 96 juta butir shade balls ke dalam area reservoir terserbut.

Sekilas sih mirip arena bermain mandi bola. Hanya saja bolanya tidak berwarna-warni.

 

APA ITU SHADE BALL?

Sebuah bola plastik hitam, di dalamnya berlubang, ada sedikit diisikan air.

Ukurannya (diameter) sekitar 4 inchi.

Bahan black carbon murni ditambahkan pada permukaan bola plastik ini. Plastiknya juga tidak sembarangan, melainkan high density polyethylene.

Harganya 36 cents (US$) karena itulah proyek ini disebut-sebut sebagai proyek bernilai : 96.000.000 x 35 cents = US$ 34,5 juta Sekitar 350 milyar rupiah?

Sebagai media yang ditujukan untuk menyelamatkan lingkungan, maka shade balls disebut juga “conservation balls”.

TUJUANNYA?

1. Black carbon ini mampu menyerap sinar UV matahari sehingga sinarnya terperangkap dan gagal merambat ke dalam air di dalam setiap bolanya, apalagi untuk mencapai air di bawah bola, jadi dipersulit.

2. Melindungi penampungan air bersih dari kontaminasi/ katalisasi akibat sinar mentari yang bereaksi dengan unsur tertentu menjadi Bromate yang pada gilirannya, berpotensi memicu proses kimiawi karsiogenic.

3. Melindungi penguapan air (evaporasi)

4. Sebagai ‘pemberat’ atau Ballast dari air

5. Mencegah berkembangnya algae dalam kolam penampungan akibat kepanasan

6. Melindungi air dari debu kemarau yang beterbangan

(Yah, untuk sederhananya, anggap saja shade balls ini seperti lotion sunscreen/ tabir surya yang kita oleskan di kulit untuk mencegah sun burn atau bahkan kanker kulit, dsb)

LOKASI PENGGUNAANNYA BARU-BARU INI?

Los Angeles Reservoir di Sylmar Section (Van Norman Complex) dengan luas 175 hektar.

Dengan daya tampung air sekitar 3,3 miliar galon (galon adalah satuan ukuran mereka) maka jumlah tersebut cukup sebagai cadangan devisa air di sana selama lebih dari 3 minggu bagi sekitar 8.100 penduduknya.

Jangan dilupakan juga, ini termasuk wild life-nya (flora dan fauna).

IDE DASARNYA?

Didapat dari bird balls, semacam bola yang diapungkan di atas danau/ kawasan berair dekat landasan pesawat. Dengan adanya bola-bola yang memadati permukaan air, burung-burung tidak lagi beterbangan atau menyambangi danau di sekitar area tersebut. Karena hal tersebut bisa membahayakan proses landing dan take-off penerbangan, bukan?

PROS DAN CONS?

Sepertinya sudah menjadi sifat bawaan sebuah kebijakan adalah selalu mengandung dan mengundang pro dan kontra. Demikian juga bola-bola hitam pelindung air ini:

Pro:

1. Carbon hitam telah lama dikenal penggunaannya selama beberapa dekade untuk eksterior di lingkungan outdoor yang ekstrim sekali pun.

2. Benefit ekonominya adalah pengiritan (save) sebesar US$ 250 juta bagi wajib pajaknya (taxpayer) jika dibandingkan jika harus mengaplikasikan infrastruktur perlindungan air lainnya.

3. Kerugian penguapan yang diperkirakan bisa mencapai sekitar 300 juta galon. Dengan kata lain, ini menekan tingkat penguapan hingga 85-90%.

4. Warnanya memang sebaiknya hitam karena warna original dari karbon adalah hitam. Jika diganti warna lebih terang (putih misalnya) itu berarti harus menambahkan zat warna (dyes) yang bisa luntur sejalan dengan waktu

5. Warna lebih terang, juga akan memungkinkan sinar surya untuk tembus lebih ke dalam, sehingga akan mengurangi keefektifan shade balls.

Kontra:

1. Warna: Putih lebih baik atau chrome colour lebih optimal

2. Sedangkan warna hitam dianggap memiliki karakter sebagai selimut thermal, tidak memantulkan panas, justru malah menyerap panas. Ini menjadi faktor yang mempercepat penguapan dan membuat air di bawahnya lebih panas, ditengarai mampu menyuburkan perkembangbiakan bakteri. Ini bisa menjadi bentuk potential disaster bentuk yang lain lagi.

3. Sifat plastik akan terfragmentasi menjadi bentuk mikroplastik, bisa mengerut tapi tidak hancur hingga 25 tahun, sehingga partikelnya bisa terkonsumsi sebagai racun.

4. Menjaga bola-bola agar tetap bersih dari bakteria dan jamur menjadi kuncinya. Susah dilaksanakan tentunya, mengingat jumlahnya yang amat banyak (masif) dan kecil ukurannya.

SAMPAI KAPAN PENGAPLIKASIANNYA?

Ada sumber mengatakan, bahwa jika musim dingin (winter) tiba, shade balls akan diangkat kembali. [Bagaimana caranya ya?]

Setelah membaca sedikit tentang shade ball ini, timbul pertanyaan:

1. Apakan shade balls cocok diterapkan di Indonesia?

2. Warna apa yang terbukti paling efektif?

Namun tampaknya masalah lingkungan lainnya masih lebih urgen, seperti kebakaran hutan, pembuangan sampah sembarangan (terutama limbah pabrik, ataupun sampah berbahan plastik) ke sungai, dan masih banyak lagi pe-er lingkungan yang harus dituntaskan penyelesaiannya.

Mari kita peduli lingkungan.

Mari hargai setiap tetes air bersih.

 

Gambar 1.

Gambar 2.

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun