Jumlah tenaga medis yang meninggal di indonesia yang terlibat dalam menangani pasien terinfeksi virus corona terus bertambah. Ironisnya, ketersediaan alat pelindung diri untuk tenaga medis yang kita posisikan  sebagai pahlawan dalam memerangi corona ini masih saja terseok-seok.
Kita bersyukur bahwa tenaga medis yang berjuang di garis depan dalam memerangi Covid -19 mendapatkan penghormatan yang tinggi di berbagai belahan dunia ini. Tenaga medis merupakan kelompok yang paling berisiko tertular virus corona, demikian juga dengan keluarga mereka.Tapi, bagaimana tanggung jawab kita untuk melindungi kehidupan mereka?
Pemerintah Tiongkok menyambut tenaga medis mereka yang sukses menekan penularan covid corona di Wuhan bak pahlawan. Mereka di elu-elukan karena dedikasi yang luar biasa dan pantang menyerah meski kematian menyasar teman-teman mereka ketika memerangi Covid-19.
Pemerintah Italia juga mengelu-elukan dedikasi tenaga medis yang berjibaku menolong korban positif terinfeksi corona yang juga merenggut nyawa teman-teman mereka, ke Pahlawanan tenaga medis di Italia yang berjuang untuk memerdekakan Italia dari virus corona memberikan kesan yang amat mendalam bahwa tenaga medis patut dberikan penghormatan sebagai pahlawan bangsa.
Inggris pun tdak ketinggalan, pemerintah menyerukan untuk memberikan penghormatan kepada dedikasi tenaga medis dengan memberikan tepuk tangan setiap hari, meski sedang berada di rumah sekalipun. Itu dilakukan sebagai rasa hormat masyarakat dan bangsa terhadap perjuangan tenaga medis Inggris.
Penghormatan terhadap tenaga medis atas pengorbanan mereka memerangi covid-19 di penjuru dunia patut juga dilakukan di Indonesia. Memang kita juga patut menghormati banyak relawan non medis yang terlibat dalam memerangi corona, tapi, harus diakui, tenaga medis menjadi pemimpin garis depan memerangi corona di seluruh dunia, dan juga di Indonesia. Tapi, sekali lagi, bagaimana dengan kewajiban masyarakat dan pemerintah untuk melindungi tenaga medis Indonesia agar mendapatkan perlindungan maksimal ketika melaksanakan tugasmya?
Bangsa yang besar
Kita prihatin, penghargaan yang tinggi terhadap tenaga medis ternyata berbanding terbalik dengan perhatian masyarakat dan pemerintah terhadap keamanan tenaga medis.
Memang pemerintah daerah, khususnya Anies Bawesdam telah mulai memerhatikan fasilitas tempat beristirahat tenaga medis dengan menjadikan Hotel grand Cempaka sebagai tempat khusus bagi peristirahatan tenaga medis, sehingga mereka mendapat perlindungan melalui tempat yang steril kala istirahat, serta mendapatkan fasilitas makan minum yang memadai, demikian juga dengan disediakannya transportasi antar jemput tenaga medis dari rumah sakit ketempat-tempat istirahat. Tapi, kita juga masih perihatin, bagaimana mungkin kita membiarkan tenaga medis berperang melawan corona tanpa alat pelindung diri yang memadai?
Jumlah tenaga medis di Indonesia yang meninggal hampir mencapai 10 persen dari korban yang meninggal karena virus corona. Pemerintah tidak bisa membiarkan kondisi ini terus berlangsung. Jika pahlawan kita, yakni tenaga medis itu lemah, kepada siapa lagi kita berharap? Hak hidup tenaga medis harus di proteksi dengan menyediakan alat pelindung diri yang memadai serta kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Sebagai bangsa yang besar kita harus menghormati pahlawan virus corona dengan memberikan proteksi kepada kehidupan mereka sebaik-baiknya.