Mohon tunggu...
Gratcya Francoice Therese
Gratcya Francoice Therese Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Terima kasih sudah berkunjung! Kalian luar biasa. Love u gais.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunitas Musik Online: Dari Musik, Talenta hingga Melayani!

9 Maret 2021   17:36 Diperbarui: 9 Maret 2021   19:13 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Epix Community merupakan komunitas yang mewadahi muda-mudi Kristen untuk berkarya dan belajar dalam hal produksi musik. Komunitas ini terbentuk sejak 14 Juni 2020 dan dicetuskan oleh Yosua Pessy.

Komunitas ini sangat menarik bagi saya, karena dibentuk pada masa online. Diawali dengan adanya Webinar Workshop dan antusiame peserta yang tinggi. Dalam komunitas, setelah selesai webinar workshop yang pertama, para anggota webinar akan dibagi ke beberapa kelompok, kemudian diberikan project untuk menghasilkan suatu karya. Setelah itu, ada webinar workshop yang kedua, dimana saat itu mereka mempelajari hal-hal lanjutan dari produk yang telah mereka hasilkan sebelumnya. Tanpa disangka, seiring berjalannya waktu relasi terus berlanjut dan berjalan dengan baik, sehingga komunitas pun terbentuk dengan total anggota komunitas yaitu 23 orang. 

Komunitas ini tidak memiliki pengurus atau susunan organisasi. Hal ini dikarenakan komunitas tidak ingin ada anggota yang bergantung satu sama lain. Selain itu, karena komunitas ini masih terbilang baru, sehingga masih banyak membutuhkan bimbingan dari si pencetus sebagai pemimpin/panutan dalam komunitas.

Komunitas ini berada dibawah naungan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Halimun, Jakarta. Pada masa milenial ini, dapat dilihat bahwa tidak sedikit komunitas-komunitas yang mau untuk dinaungi oleh sebuah instansi, apalagi jika komunitas itu berkaitan atau beranggotakan pemuda-pemudi. Menyadari akan hal-hal penting yang akan direncakan dan dilaksanakan kedepannya oleh komunitas, maka Yosua Pessy mengajukan kepada GKI Halimun Jakarta dengan tujuan meminta untuk menaungi Epix community atau bisa disebut juga sebagai "orangtua" dari komunitas.  

Dengan adanya orang tua dari Epix community, maka komunitas ini dapat mempertanggungjawabkan program-program/rencana yang mereka lakukan kepada instansi yang menaungi mereka.  Komunitas ini memiliki sasaran yaitu anak muda, karena mereka menganggap anak muda masih lebih cepat dalam menerima dan menyerap ilmu yang diberikan. Selain itu, dapat dikatakan tingkat kreatifitasnya masih sangat tinggi sehingga masih bisa lebih berinovasi dengan ide-ide kreatif yang dimiliki.

Epix community juga memiliki banyak kegiatan rutin, misalnya Webinar Class, Prayer On Air, Video Single, Community Gathering, Praise And Worship, Content, Single, dan Epix Life Club. Mereka juga sedang merencakan suatu kegiatan yaitu Epix Charity.

Menjadi suatu kebanggaan tersendiri ketika komunitas ini bukan hanya untuk belajar dan berkarya dalam hal produksi musik, tetapi mereka juga saling sharing, berkumpul dan berdoa, meskipun lewat sosial media (berbasis online). Mendengar cerita dari anggota komunitas ini, membuat saya tertarik untuk mengikuti salah satu kegiatan dari Epix community. Dengan anggota komunitas yang memiliki talenta atau kemampuan yang luar biasa mengenai musik dan produksi musik, komunitas ini pun akan semakin berkembang. Tak bisa dipungkiri komunitas ini dibentuk pada masa online, sehingga sangat memungkinkan adanya kendala dalam memproduksi suatu karya.

Terlepas dari kendala yang dialami,  dengan melihat berbagai kegiatan yang dimiliki, saya mempunyai kesan yang luar biasa terhadap komunitas ini. Dari komunitas ini saya belajar beberapa hal, seperti :

Akses Luas ke Berbagi Resource

Dengan mengikuti sebuah komunitas, maka kita dapat menikmati akses yang luas atas berbagai resource yang dapat meningkatkan kualitas diri.

Memperkaya Cara Pandang dan Mengasah Skill

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun