Mohon tunggu...
Gratcya Francoice
Gratcya Francoice Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Atma Jaya Yogyakarta

I am a Master of Communication student at Atma Jaya University Yogyakarta. Have an interest and ability in the field of communication.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memimpin Diri Sendiri Sebelum Memimpin Orang Lain

1 Oktober 2023   14:37 Diperbarui: 1 Oktober 2023   14:39 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak jarang dalam perjalanan hidup ini, muncul pertanyaan untuk diri sendiri. Mengapa saya dilahirkan? Bagaimana cara untuk mencapai mimpi saya? Semua sudah saya korbankan, tapi mengapa hasilnya tidak sebanding dengan pengorbanan saya? 

Penting untuk mengenali diri sendiri, kelebihan maupun kekurangan, juga hal - hal yang membawa kebahagiaan dan memberikan kepuasan untuk kita. Ketika kita menyadari keadaan pada diri sendiri, dengan sendirinya kita akan tahu bagaimana membentuk diri menjadi lebih baik dan memaksimalkan potensi dalam diri. 

Proses yang menantang melibatkan komitmen yang bersaing satu sama lain dan menghasilkan perkembangan nyata dalam menghadapi resistensi terhadap perubahan memerlukan waktu yang lebih panjang, bisa berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan (Kegan & Lahey, 2001, h. 87).

Bagaimana prosesnya?

  • Menyelesaikan Pendidikan di Jenjang Sarjana

Ketika menyelesaikan pendidikan di bangku SMA, keputusan untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan merupakan keputusan terbesar di usia 17 tahun. Seorang anak perempuan yang tiba - tiba berani merantau ke Yogyakarta dengan segala ketakutan untuk keluar dari zona nyaman. Ketika sudah berada cukup lama di keadaan yang 'memaksa' untuk menjadi mandiri dan terus bertumbuh, saya menyadari adanya kemajuan dan perubahan yang lebih baik dari hari kemarin. 

Meski ada rasa kurang nyaman, namun ketidaknyamanan tersebut membuat saya belajar tentang hal - hal baru dan menemukan sesuatu yang membawa perkembangan untuk diri sendiri. Terus bertumbuh di luar lingkaran nyaman  dengan keyakinan bahwa:

"With little effort, people can turn their familiar, uninspiring gripes into something that's more likely to energize and motivate them---a commitment, genuinely their own." (Kegan & Lahey, 2001, h. 87).

Sesuatu yang telah dimulai, harus diselesaikan dengan penuh tanggung jawab meskipun dengan berbagai rintangan. Kita tidak tahu, tahap apa yang akan membawa kita pada kesuksesan dan hal - hal luar biasa. Komitmen yang dijalankan, membawa saya pada keberhasilan untuk menyelesaikan pendidikan di jenjang sarjana dan membuat keputusan baru untuk melanjutkan studi pascasarjana.

Beberapa komunitas yang membawa saya menuju perubahan dan mencapai keinginan, yaitu Komunitas Misa Kampus UAJY, Komunitas Mahasiswa Atma Jaya Nusa Tenggara Timur, dan BEM FISIP UAJY. 

"Human behavior flows from hidden springs and calls for constant and crafty prodding more than blunt hectoring." (Brooks, 2012, h. 12).

Saya berusaha untuk membentuk persepsi diri untuk menjadikan komunitas sebagai tempat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan. Saya juga bertemu dengan orang yang dapat memberikan dukungan emosional dan sosial, misalnya saat menjabat menjadi Ketua Panitia Idul Fitri KOMANTTA, Asisten LDPKM UAJY, dan Students Staff FISIP UAJY.

Berproses di dalam komunitas bukan hal yang mudah, tetapi saya berusaha untuk membentuk pola pikir yang positif untuk terus bertumbuh berlatih menjadi seorang pemimpin. 

  • Menjadi Volunteer Bakti Sosial

"You can only learn when you are away" (Brooks, 2012, h.4).

Ketika kita terlalu nyaman dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin tidak terpapar pada pengalaman baru atau tantangan yang dapat memicu pembelajaran. 

Namun, ketika mengikuti bakti sosial sebagai volunteer, saya dapat merasakan perasaan bahagia dan puas setelah membantu orang lain. Kegiatan bakti sosial juga dapat meningkatkan suasana hati, mengurangi tingkat stres, dan memberikan perasaan pencapaian. Kontribusi dalam kegiatan bakti sosial, membuat saya menyadari bahwa setiap manusia memiliki andil dalam perubahan.

  • Belajar

"Restated, do not make new work in order to try a new idea; use a new idea to better carry out required work."(Brooks, 2012, h.22).  

Pengetahuan dan keterampilan yang saya peroleh dari pembelajaran dapat saya  gunakan untuk memberikan kontribusi pada masyarakat, baik melalui pekerjaan sosial, pengabdian masyarakat, atau pekerjaan sukarela lainnya.

Pendidikan dan pengetahuan yang diperoleh melalui belajar dapat membantu dalam membuat keputusan yang lebih baik tentang kesehatan, keuangan, dan gaya hidup, yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup (Kompas, 2022). 

Keberhasilan adalah milik orang - orang yang gigih berjuang dan belajar meski tahu bahwa tidak ada jaminan untuk terus bertahan dengan 'sedikit' ilmu pengetahuan, tetapi terus berusaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut.

Seorang pemimpin harus mau belajar. Hidup adalah tentang belajar untuk menjadi lebih baik lagi setipa harinya.

Tak Semua Hal Berjalan dengan Mulus

Meskipun beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mencapai keinginan atau tujuan dalam hidup tidak selalu mulus, namun tantangan dan kendala merupakan bagian dari proses yang harus dijalani. 

"Helping people overcome their limitations to become more successful at work is at the very heart of effective management." (Kegan & Lahey, 2001, h. 86).

Menerima orang lain dengan 'pola pikir' yang berbeda merupakan tantangan pertama yang selalu ada dalam proses kehidupan.  Perbedaan pendapat, konflik pribadi, atau perbedaan tujuan dapat menyebabkan konflik internal dalam komunitas atau organisasi. Konflik ini dapat mengganggu produktivitas dan kerjasama.

Cobalah untuk menempatkan diri pada posisi orang lain. Kita akan lebih mengerti dan memahami tindakan dan keputusan yang dipilih oleh mereka. 

Tantangan yang kedua adalah menghadapi diri sendiri. Pribadi yang pesimis dan sering mengeluh, tanpa disadari dapat memengaruhi atau bahkan merusak keyakinan untuk dapat menyelesaikan masalah yang ada. 

Akhirnya,

Menjadi penting bagi kita untuk tetap fokus pada hal - hal yang dapat membantu kita mencapai tujuan dalam hidup, sembari mengarahkan potensi kita untuk terus diasah. Kekuatan terbesar kita adalah ilmu, kepribadian yang berkualitas dan karakter sebagai makhluk sempurna. 

Waktu terus berjalan dengan cepat tanpa kita sadri. Jika kita benar - benar ingin mencapai sesuatu, komitmen dan disiplin menjadi kunci utama. 

Pada masa kini, akan lebih baik jika kita menginvestasikan hal - hal positif yang kita miliki untuk meningkatkan kualitas yang ada dalam diri. Harta karun terbesar adalah kualitas diri sebagai manusia yang diciptakan sempurna oleh Tuhan dengan miliran potensi diri. 

Daftar Pustaka

Kegan, R., & Lahey, L. L. (2001). The Real Reason People Won't Change. Harvard Business School Publishing Corporation.

Brooks, D. (2012). How People Change. NYTimes.com

Kompas.com. (2022). 9 Cara Meningkatkan Skill Pengembangan Diri. Dilansir pada 30 September 2023, dari https://www.kompas.com/tren/read/2022/11/10/103000765/9-cara-meningkatkan-skill-pengembangan-diri?page=all.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun