Mohon tunggu...
Graphia Fadhilah Nurrohmah
Graphia Fadhilah Nurrohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan Matematika, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etnomatematika pada Masjid Al-Jabbar

25 Juni 2023   20:51 Diperbarui: 29 Juni 2023   15:09 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: https://aljabbar.jabarprov.go.id/keistimewaan)

Matematika dapat disampaikan dengan menggunakan media yang mudah dipami siswa, salah satunya dengan menyampaikan penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Karena pendidikan dan budaya tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari (Wahyuni dkk., 2013). Pemilihan stategi pembelajaran sangat diperlukan agar siswa dapat memahami penerapan matematika dalam kebudayaan disekitarnya. Strategi pembelajaran dengan mengaitkan unsur budaya dalam pembelajaran matematika dikenal dengan istilah etnomatematika (Fauzi & Lu’luilmaknun, 2019). 

Salah satu pembelajaran matematika yang mudah diterapkan dalam etnomatematika adalah geometri. Meturut (Izah & Malasari, 2021) etnomatematika dalam bidang geometri selain dapat belajar matematika juga dapat mengenal budaya lokal. Objek kebuadayaan yang dipilih harus mewujudkan hal tersebut. Salah satu abjek kebudayaan yang sangat dekat dengan kehidupan adalah tempat ibadah, yaitu masjid.

Masjid dipilih sebagai objek kebudayaan  berdasarkan pengembangan kurikulum 2013 yang bertujuan untuk menumbuhkan kepribadian dan ketakwaan siswa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Jannan, 2022). Masjid Al-Jabbar sendiri dipilih untuk mengeksplor kearifan lokal masyarakat Jawa Barat. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik utama kurikulum merdeka: fleksibilitas guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan siswa serta menyesuaikannya dengan konteks dan muatan lokal  (Wiguna & Tristaningrat, 2022).

Masjid Al-Jabbar adalah salah satu masjid yang dirancang oleh Gubernur Jawa Barat yaitu Bapak Ridwan Kamil yang  mulai didesain pada tahun 2015 sebagai Masjid Raya tingkat Pemerintah Daerah Provinsi dan diresmikan pada Jum'at, 30 Desember 2022 (Jabar, 2022). Masjid ini bertempat di Jl. Cimencrang No.14, Cimenerang, Kec. Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat 40292 (DKM Al-Jabbar, 2023)

Beberapa bentuk dari bangunan dan objek yang ada pada Masjid Al-Jabbar yang dapat dijadikan alat untuk memperkenalkan konsep geometri. Seperti pada gambar-gambar berikut ini:

1. Bangunan Utama

(Sumber: Graphia F. N.)
(Sumber: Graphia F. N.)

Bangunan utama bentuknya menyerupai setengah bola raksasa yang berukuran 99 x 99 meter dengan tinggi 40 meter. (DKM Al-Jabbar, 2023).

2. Menara

(Sumber: Graphia F. N.)
(Sumber: Graphia F. N.)

Masjid Al-Jabbar memiliki empat buah menara yang menjulang setinggi 99 meter (DKM Al-Jabbar, 2023), yang tersusun bangun datar persegi panjang dan belah katupat. Bagian yang berebntuk persegi panjang berwarna putih . Sedangkan bagian yang berbentuk belah ketupat yang terbuat dari kulit serta dihiasi dengan warna-warna yang menarik, yaitu biru, kuning dan ungu (DKM Al-Jabbar, 2023).


3. Pintu Masjid

(Sumber: Aljabbar dan Graphia F. N.)
(Sumber: Aljabbar dan Graphia F. N.)

Terdapat 27 pintu yang terbuat dari lembaran besi dengan cat emas (Apriliani, 2023). Pintu tersebut berbentuk persegi panjang dan terdapat mojaik hasil kerajinan tangan perajin local (DKM Al-Jabbar, 2023).

4. Plafon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun