Mohon tunggu...
Graphia Fadhilah Nurrohmah
Graphia Fadhilah Nurrohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan Matematika, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model Pembelajaran Think Pair Share pada Pembelajaran Matematika

12 Juni 2023   11:31 Diperbarui: 12 Juni 2023   11:42 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) adalah metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam idividu maupun berdikusi dengan teman sejawatnya (berkelompok). Menurut Tianto dalam (Sundari & Nabilah, 2022) TPS merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir dan memecahkan masalah secara individu, kamudian hasil pemikirannya didiskusikan secara berkelompok lalu di presentasikan di depan kelas.

Model pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika, salah satunya adalah komunikasi matematis. Hal ini sejalan dengan penelitian (Sianipar, 2022) yang dilakukan di SMPN 5 Tanjung Balai pada kelas VII materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar, yang menghasilkan presentase pengaruh pembelajaran model Think Pair Share sebesar 78,64%. Artinya model pembelajran Think Pair Share berpengaruh pada keterampilan komunikasi matematis peserta didik.

Adapun langkah-langkah model pembelajaran Think Pair Share menurut Shabrina (Sundari & Nabilah, 2022) adalah:

  • Pengajar menguraikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
  • Pengajar memberikan gambaran umum tentang materi yang disampaikan
  • Pengajar menjelaskan isi materi pelajaran
  • Pengajar mengajukan pertanyaan kepada peserta didik dan memberi mereka waktu untuk berpikir.
  • Peserta didik berpikir untuk memdapatkan jawaban (kurang dari waktu yang di berikan Pengajar)
  • Peserta didik diminta untuk berkelompok ataupun berpasangan dengan temannya.
  • Peserta didik berdiskusi untuk memecahkan masalah (pertanyaan dari pengajar).
  • Peserta didik memaparkan hasil diskusi di depan kelas.
  • Pengajar menyimpulan, meluruskan, dan menambahkan jawaban dari peserta didik terkait pertanyaan yang telah diberikan.

Kelebihan metode pembelajaran Think Pair Shear menurut Imas Kurniasih dan Berlin (Sundari & Nabilah, 2022) diantaranya:

  • Model ini memberikan kesimpatan kepada peserta didik untuk berfikir, menjawab, dan saling membantu
  • Meningkatkan pertisimasi siwa dalam pembelajaran
  • Memiliki lebih banyak keaempatan untuk berkontribusi siap anggota kelompok dalam diskusi
  • Memberikan kemudah untuk berinteraksi sesame peserta didik
  • Lebih mudah dalam pembuatan kelompok
  • Pemecahan masalah dapat dilakukan secara langsung dengan mempresentasikan hasil diskusi  dan peserta didik dapat memahami suatu meteri dan saling membantu satu sama lain.

Adapun kelemahan dari model Think Pair Share menurut Imas Kurniasih dan Berlin (Sundari & Nabilah, 2022) diantaranya:

  • Membutuhkan koordinator secara bersamaan dari berbagai aktivitas peserta didik
  • Banyak kelompok yang dibentuk sehingga melapan hasil diskusi banyak dan perlu dimonitor
  • Lebih sedikit ide yang muncul
  • Sangat diperlukan kemampuan dan keterampilan Pengajar karena Pengajar harus melakukan intervensi secara maksimal.

Referensi:

Sianipar, V. W. (2022). Pembelajaran Dengan Model Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Pada Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Tanjung Balai Ta 2022/2023.

Sundari, K., & Nabilah, D. (2022). Efektivitas Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Sekolah Dasar. Pedagogik: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 10(2), 140--152.

Oleh: Graphia Fadhilah Nurrohmah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun