Mohon tunggu...
Grant Sebastian Lie
Grant Sebastian Lie Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMA Kolese Kanisius

terbang tinggi bersama karya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kembali Memanusiakan Manusia melalui Ekskursi

20 November 2024   22:30 Diperbarui: 21 November 2024   00:14 2318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kata sambutan Ekskursi 2024 oleh pengurus Pondok Pesantren Bismillah (Foto: Thierry Alexander)

Malam di pondok pesantren begitu sunyi. Tidak banyak lampu yang menyala, hanya angin malam yang kerap menyelinap melalui dinding tipis, membawa kesejukan sederhana. Ruang tidur para santri tak jauh berbeda dari kamar kost pada umumnya---dinding bercat hijau polos, satu jendela kecil, dan sebuah lampu yang tergantung di tengah atap sederhana. 

Belum lama beristirahat, para santri sudah bersiap mengenakan pakaian khas---sarung dan peci---untuk melaksanakan shalat subuh, saat matahari masih bersembunyi. Tak heran, esok paginya rasa kantuk masih setia menemani mata para Kanisian. Waktu singkat belum cukup untuk sepenuhnya menyesuaikan diri dengan ritme kehidupan pesantren. Meski begitu, mereka tetap bangun, bersiap, dan dengan penuh perhatian berusaha memahami kebiasaan setempat

Membawa Pulang Cerita

Aku akan Kembali

Aku akan kembali pada saat yang tak seorang pun bisa menduga,  

ketika embun menetes dari daun,  

ketika angin pagi menyentuh wajahmu,  

dan kau tahu aku ada.

---karya anonim

Waktu berbicara, kegiatan ekskursi harus berakhir setelah 3 hari menjadi warga pondok pesantren. Sinar pagi mentari menyapa, siswa Kanisius merapikan barang berserakan di lantai, mulai memasuki ke dalam tas. Kembali ke Jakarta, sudah ada dalam pikiran, walau hati belum sepenuhnya merasa puas. 1 November, untuk terakhir kalinya, tangan-tangan melambai setelah merajut pengalaman yang tak terlupakan.  

Melihat gajah tetapi berbeda persepi (Sumber gambar: Broughton, 2017. Medium.com)
Melihat gajah tetapi berbeda persepi (Sumber gambar: Broughton, 2017. Medium.com)

Satu Asa, Kita Manusia

Pengalaman Ekskursi 2024 dengan tema "Embrace, Share and Celebrate our Faith" lebih dari sekadar kunjungan yang menghidupi nilai toleransi dan pluralisme. Melalui kegiatan ini, Kolese Kanisius dan Pondok Pesantren Bismillah membuka pintu sudut pandang baru bagi para pelajar dan santri.  Di tengah perbedaan, mereka menemukan kembali titik temu yang sering terlupakan---bahwa keberagaman adalah keindahan yang patut dirayakan.

"Memandang gajah dari sisi yang berbeda, membentuk pikiran seseorang. Mereka yang berkelahi hanyalah orang yang belum pernah melihat lebih jauh" --- YM. Bhikkhu Kamsai Sumano Mahathera

Memanusiakan manusia terpatri kuat dalam kegiatan ekskursi, mengingatkan kembali kita pada esensi sejati diri kita. Kolaborasi antara kedua institusi pendidikan ini mengajak para santri dan pelajar untuk melepaskan penilaian dan membangun relasi yang tulus. Setiap hari dimulai dengan saling menghargai, bahkan melalui hal kecil seperti menyapa dengan senyuman.

Indonesia Mau ke Mana ? 

SMA Kolese Kanisius dan Pondok Pesantren Terpadu Bismillah melukis wajah Nusantara yang beragam akan warna. Melalui ini, publik umum dapat melihat bahwa perbedaan agama tidak menjadi alasan runtuhnya harmonisasi kehidupan bersama. Hidup berdampingan bermula dari kemauan sendiri untuk menghargai, mengingatkan kembali cita-cita para pejuang bangsa Indonesia.

Menuju Indonesia Emas 2045, generasi muda harus memiliki kesadaran betul untuk mempertahankan nilai keberagaman sebagai keutuhan negara. Institusi pendidikan, sebagai pilar utama pembangunan karakter pelajar, bersama dengan pemerintah harus berkolaborasi untuk mengimplementasikan aksi nyata memanusiakan manusia. Besar harapan bahwa Ekskursi 2024 menjadi api semangat yang mendorong berbagai sekolah untuk berkunjung untuk berdialog.

Pemuda berumur 17-18 tahun telah melakukannya. Pertanyaannya, apakah masyarakat umum siap untuk memanusiakan manusia?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun