Raksasa klub bola asal Spanyol, FC Barcelona, resmi memecat sang legenda, Xavi Hernandez, sebagai pelatih tim utama. Tiga tahun telah berlalu, Xavi berhasil menutup cerita bersama Barcelona dengan menoreh Piala Super Spanyol dan La Liga sebanyak sekali pada tahun 2023. Meskipun demikian, prestasi tersebut belum cukup untuk memuaskan tuntutan para pendukung dan dewan direksi klub.
Beberapa bulan menjelang musim baru, dewan direksi FC Barcelona membangun ambisi baru untuk mengangkat prestasi klub kedepannya. Pemanggilan Hansi Dieter Flick, pelatih berusia 59 tahun asal Jerman, dinilai menjadi senjata utama untuk mengatasi performa klub yang sedang terpuruk. Pada 29 Mei 2024, pihak FC Barcelona telah mencapai kesepakatan dengan Hansi Flick yang telah menandatangani kontrak sebagai pelatih skuad utama hingga 30 Juni 2026.
Belum ada setengah tahun, Hansi Flick telah memimpin Blaugrana kembali menuju performa terbaiknya. FC Barcelona telah meraih 14 kemenangan dari 16 pertandingan dengan catatan 55 gol, menjadi salah satu tim dengan gol terbanyak antara klub papan atas Eropa.Â
Kolaborasi pemain bintang, Inigo Martinez, dan talenta muda, Pau Cubarsi, sebagai lini pertahanan, berhasil menjerumuskan lawan ke dalam perangkap offside. Maraknya performa klub asuhan Hansi kembali menjadi ancaman berat terhadap kumpulan klub megastar Eropa.
Lahirnya Identitas Baru
Pelatih FC Barcelona memiliki tanggung jawab untuk mengikuti tradisi klub yang telah menjadi kunci kesuksesan klub. Gaya bermain tiki-taka yang fokus pada penguasaan bola dominan menjadi identitas klub asal Spanyol tersebut. 50 tahun berlalu, kejayaan identitas Barcelona telah meredup usai perkembangan dunia sepakbola modern yang pesat. Tradisi yang dahulu menjadi kebanggaan Blaugrana kini tak lagi banyak bicara.
Kedatangan Hansi Flick membuka mata para pemain yang sempat buta terhadap perkembangan dunia modern. Berbeda dengan pelatih lainnya, Hansi merubah pola permainan yang dapat memberi perlawanan terhadap klub lawan. Kini, wajah baru FC Barcelona sedang terbentuk dengan tempo bermain yang lebih cepat dan agresif. Sistem high press yang menekan lawan agar tidak memiliki ruang bermain menjadi tonggak kesuksesan Hansi.
Tangan Besi Khas Jerman
Berdiri menjadi harapan pendukung berasal dari seluruh penjuru dunia, seorang pelatih FC Barcelona memiliki tanggung jawab besar terhadap dewan direksi serta para fans. Sebagai salah satu klub mega bintang Eropa, pelatih harus memiliki kemampuan untuk mencapai berbagai tuntutan dan ambisi klub. Selain itu, kondisi internal klub yang harmonis menjadi kewajiban pelatih untuk mengatasi sikap berbagai pemain bintang.
Kepemimpinan menjadi aspek utama untuk menjadi seorang pelatih klub megastar seperti FC Barcelona. Terdiri dari kumpulan pemain bintang sepakbola dunia, pelatih harus memiliki kemampuan untuk merangkul para pemain untuk mengedepankan kebersamaan dan kerja sama. Kemampuan berkomunikasi dan mengatur ego pemain yang baik menandakan pelatih Blaugrana harus memiliki pengalaman serta pengetahuan yang kaya.
