Pertumbuhan ekonomi di suatu negara tak lepas dari pembangunan transportasi yang memadai dan berkualitas. Angkutan umum tidak dapat dipisahkan dari perencanaan dan pertumbuhan daerah, karena angkutan umum memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang aktivitas masyarakat. Angkutan umum menjadi pilihan utama sebagian besar masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah, untuk kebutuhan mobilitasnya. Dalam transportasi perkotaan, angkutan umum merupakan bagian yang sangat penting dari sistem transportasi perkotaan. Sistem angkutan umum yang baik, terencana dan terkoordinasi meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem angkutan kota (Gito Sugiyanto, 2009).
Kemacetan, kebisingan, dan polusi merupakan hal-hal yang mengganggu rutinitas keseharian masyarakat perkotaan. Hal ini tidak hanya menjadi masalah di kota metropolitan, tetapi juga di kota-kota besar lainnya, bahkan kota-kota di seluruh dunia juga mengalami hal yang sama (Nur Rohman, 2019). Angkutan umum berbasis kereta api telah menjadi bagian penting dalam menjawab tantangan keberlanjutan Indonesia. Di tengah pertumbuhan populasi yang cepat dan urbanisasi yang intens, polusi dan kemacetan lalu lintas telah menjadi masalah yang mendesak. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah konkrit untuk mendorong penyebaran angkutan umum kereta api di seluruh Indonesia.Â
Angkutan umum berbasis rel memiliki potensi besar untuk mengurangi polusi udara di Indonesia. Kendaraan pribadi yang banyak digunakan saat ini merupakan salah satu sumber utama pencemaran udara di perkotaan. Dengan mengalihkan perhatian masyarakat dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi kereta api yang lebih ramah lingkungan, emisi gas rumah kaca dan partikel berbahaya dapat dikurangi secara signifikan. Selain itu, penggunaan listrik sebagai sumber daya transportasi kereta api dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil yang jumlahnya terbatas.
Kemacetan lalu lintas merupakan masalah utama yang mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Modal angkutan umum berbasis rel dapat menjadi solusi yang efektif untuk masalah ini. Dengan memperluas jaringan kereta api ke berbagai wilayah, orang memiliki lebih banyak pilihan untuk bepergian. Hal ini mengurangi kebutuhan akan kendaraan pribadi dan mengurangi jumlah kendaraan di jalan, sehingga mengurangi kemacetan lalu lintas yang kronis. Selain itu, sistem transportasi kereta api yang terintegrasi dengan sistem transportasi lain seperti bus dan taksi dapat menyediakan koneksi yang lebih baik dan efisien bagi pengguna transportasi.
Transportasi publik yang berkeadilan juga mendukung pencapaian SDG 11, yaitu membangun kota dan permukiman yang inklusif, aman, tahan bencana, dan tangguh. Mengutamakan angkutan umum dapat mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi antara kota dan desa. Akses yang lebih baik ke transportasi umum memberi orang kesempatan yang lebih baik untuk mencari pekerjaan, mendapatkan pendidikan dan mengakses layanan kesehatan. Selain itu, angkutan umum berbasis rel juga dapat berperan dalam menciptakan kota yang lebih berkelanjutan dengan mengurangi kepadatan penduduk di pusat kota dan memperluas pembangunan di luar kota.
Pemerataan angkutan umum berbasis rel juga berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, kita dapat mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam seperti tanah dan air yang digunakan untuk membangun jalan dan taman. Selain itu, angkutan umum umumnya lebih ramah lingkungan dalam hal penggunaan energi dan emisi gas rumah kaca. Dengan mengurangi kerusakan lingkungan, kita dapat menjaga kelestarian alam dan ekosistem serta memastikan warisan lingkungan yang baik untuk generasi mendatang.
Angkutan umum yang adil merupakan solusi efektif untuk memerangi polusi dan kemacetan lalu lintas di Indonesia dan mencapai 11 poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Dengan pertumbuhan penduduk yang cepat dan urbanisasi yang intens, pernyataan ini menekankan pentingnya mengalihkan perhatian publik dari wilayah tersebut. tentang penggunaan kendaraan pribadi untuk lalu lintas kereta api. Dengan mengurangi polusi udara, mengurangi kemacetan lalu lintas, mendorong pembangunan berkelanjutan dan mengurangi kerusakan lingkungan, penyebaran angkutan umum kereta api akan membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat Indonesia. Pelaksanaan rencana ini akan membutuhkan komitmen dan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat. Dengan cara ini kita dapat mencapai tujuan keberlanjutan kita dan menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk diri kita sendiri dan generasi mendatang.
DAFTAR RUJUKAN
Sugiyanto, G., & Malkhamah, S. (2009). Model Pemilihan Moda Antara Mobil Pribadi dan Bis Transjogja Akibat Penerapan Biaya Kemacetan. Jurnal Transportasi, 9(2).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H