kamu masih kesulitan membedakan software Open Source dan Proprietary? Nah, dua software ini pasti sudah tidak asing dan keduanya memiliki perbedaan dasar dalam sistem komputer. Â
Dalam era digital yang semakin maju ini, perangkat lunak (software) telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita. Software digunakan di berbagai bidang, mulai dari bisnis hingga pendidikan, dan memiliki peran yang vital dalam kemajuan teknologi.Â
Namun, dalam dunia perangkat lunak, terdapat dua jenis utama yang perlu dipahami, yaitu Open Source dan Proprietary.
Perbedaan Software  Open Source dan Proprietary
Perbedaan antara software open source dan proprietary terletak pada lisensi dan kebijakan pengembangannya. Berikut adalah penjelasan singkat tentang keduanya:
1. Software Open Source
Dalam software Open Source, kode sumber merupakan bentuk yang dapat dibaca dan dimengerti oleh manusia, yang dapat dianalisis, dimodifikasi, dan diperbaiki oleh pengembang perangkat lunak.Â
Dalam lingkungan open source, banyak pengembang dapat bekerja sama untuk meningkatkan dan mengembangkan software tersebut.
a. Lisensi
Software open source memungkinkan pengguna untuk mengakses, memodifikasi, dan mendistribusikan kode sumbernya secara bebas. Lisensi open source seperti GNU General Public License (GPL) atau MIT License memastikan bahwa pengguna memiliki hak-hak ini.
b. Akses Terbuka
Kode sumber dari software open source tersedia untuk publik. Ini berarti pengguna dapat melihat, mempelajari, dan memodifikasi kode tersebut sesuai kebutuhan mereka.Â
Software ini memungkinkan pengguna untuk mempelajari cara kerja software tersebut dan memverifikasi keamanan dan kualitasnya.
c. Kolaborasi
Karena sifatnya yang terbuka, software open source mendorong kolaborasi antara pengembang. Pengguna dan pengembang dapat berkontribusi pada pengembangan dan pemeliharaan software, memperbaiki bug, atau menambahkan fitur baru.