Dalam novel Laskar Pelangi ini, alur yang digunakan adalah alur maju. Hal ini dibuktikan dengan penulisan dari cerita yang mengisahkan awal semenjak Ikal dan teman-temannya sekolah sampai mereka semua dewasa.
Meskipun memiliki banyak cerita yang masih misteri pada novel Laskar Pelangi ini, tetapi itu semua terjawab di tetralogy Laskar Pelangi lainnya.
4. Latar
Latar tempat dari novel Laskar Pelangi ini adalah di Sekolah Dasar Muhammadiyah, di bawah pohon, dan juga di dalam gua.
Selanjutnya, suasana yang terjadi di dalam cerita novel Laskar Pelangi ini adalah menyenangkan, menegangkan, sekaligus mengharukan.
5. Sudut pandang
Penggunaan sudut pandang sebagai salah satu unsur intrinsic dari novel Laskar Pelangi yang pertama adalah tokoh Aku, yaitu Ikal yang menjadi pelaku utama di dalam novel.
6. Gaya Bahasa
Untuk gaya Bahasa, pada novel Laskar Pelangi ini gaya penulisannya adalah gaya bahasa Indonesia yang terpengaruh dengan aksen budaya bahasa Melayu. Selain itu, penulis juga menyelipkan beberapa istilah asing dalam penulisannya.
7. Amanat
Unsur intrinsik selanjutnya dari novel Laskar Pelangi adalah amanat. Di mana amanat dalam novel ini yaitu semangat, sikap gigih, jangan mudah menyerah dan putus asa dengan segala keadaan yang harus kita hadapi.
Selain itu, harus selalu bersikap optimis, jangan mudah pesimis jika menghadapi suatu hal.Â
Pada saat kamu memiliki impian, maka bermimpilah dan bercita-citalah setinggi mungkin. Jangan takut untuk memiliki impian.
Tidak hanya itu, kepintaran juga bukanlah sebuah tolak ukur dari suksesnya seseorang. Hal tersebut bisa kita lihat dari tokoh Lintang pada novel, di mana tokoh ini adalah anak yang pintar.Â
Akan tetapi, dirinya pada akhir cerita dikisahkan menjadi seorang supir truk.