Unsur intrinsic pada novel Laskar Pelangi dapat menjadi sebuah bahan pembelajaran sastra. Novel sendiri adalah salah satu karya sastra yang paling banyak disukai oleh masyarakat.Â
Seiring dengan perkembangan zaman, ide cerita yang diangkat ke dalam sebuah novel menjadi semakin beragam.
Cerita novel saat ini tidak hanya berkaitan dengan kehidupan asmara saja, tetapi juga mengenai isu sosial, agama, serta budaya dan politik.
Salah satu novel yang sangat populer di masyarakat adalah novel Laskar Pelangi karya dari Andrea Hirata yang diterbitkan oleh bentang Pustaka di tahun 2005.Â
Saking populernya, novel Laskar Pelangi ini, bahkan sampai dibuat sebuah film. Oleh karena itu, menarik juga bagi kita untuk mengetahui tntang unsur intrinsic yang ada pada novel Laskar Pelangi.
Novel Laskar Pelangi merupakan kisah tentang 10 anak dari desa Gantung, Belitung Timur. Di mana mereka berasal dari keluarga yang miskin, sehingga dalam menempuh Pendidikan sangatlah dipenuhi dengan keterbatasan.
Akan tetapi, keterbatasan tersebut tidak langsung membuat anak-anak tersebut menyerah pada apa yang mereka impikan di masa depan. Berikut ini informasi tentang unsur intrinsic dari novel Laskar Pelangi.
Unsur Intrinsik Pada Novel Laskar Pelangi
1. Tema
Unsur intrinsik yang pertama dari novel Laskar Pelangi adalah tentang tema. Novel ini mengisahkan tentang perjuangan serta semangat dari para siswa.Â
Keterbatasan yang mereka miliki tidak menjadikan halangan mereka untuk tetap semangat dalam sekolah dan mengejar impian mereka.
2. Penokohan
Terdapat 10 tokoh utama di dalam novel Laskar Pelangi ini. Kesepuluh actor tersebut di antaranya adalah Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan Harun. Kesepuluh tokoh ini memiliki karakter yang berbeda-beda.