Pada saat itu, banyak warga pribumi yang menjadi buruh di perkebunan milik Belanda dan terinspirasi dari makanan tradisional Belanda yang disebut pannenkoeken (pancake).
Namun, karena bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pancake sulit ditemukan di Indonesia pada masa itu, mereka mencoba membuat pancake dengan bahan-bahan yang lebih mudah ditemukan seperti tepung beras, kelapa parut, dan gula merah.Â
Maka, lahirlah kue dadar gulung yang memiliki rasa manis dan gurih khas Indonesia. Seiring perkembangan zaman, kue dadar gulung semakin populer dan banyak dijual di pasar tradisional.Â
Bahan dan cara membuat dadar gulung pun semakin beragam, misalnya dengan menambahkan pewarna makanan atau menggunakan gula pasir sebagai pengganti gula merah.Â
Saat ini, kue dadar gulung masih sangat populer dan mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional maupun restoran-restoran Indonesia di seluruh dunia.Â
Selain itu, kue ini juga sering dihidangkan dalam acara-acara spesial seperti pernikahan, ulang tahun, atau Lebaran sebagai hidangan penutup yang lezat dan khas Indonesia.
Modifikasi Kue Dadar Gulung
Adapun beberapa modifikasi yang dapat dilakukan pada kue dadar gulung antara lain:
1. Isian buah
Selain isian kelapa parut yang biasanya digunakan pada dadar gulung, kamu dapat mencoba mengisi dadar gulung dengan buah-buahan seperti pisang, alpukat, atau mangga.
2. Isian coklat
Kamu juga dapat menambahkan isian coklat pada dadar gulung untuk memberikan rasa manis dan lezat. Anda bisa menggunakan coklat batangan atau cokelat bubuk sebagai isian.
3. Isian Keju
Jika kamu suka dengan rasa gurih, bisa mencoba menggunakan keju sebagai isian dadar gulung. Keju bisa diparut atau diiris tipis-tipis dan diletakkan di atas dadar sebelum digulung.
4. Warna
Kamu bisa menambahkan pewarna makanan pada adonan dadar untuk memberikan warna-warni yang menarik. Pewarna makanan yang umum digunakan seperti merah, hijau, dan kuning.