1. Ujung proksimal atau atas
Pada ujung proksimal tulang hasta, terdapat empat landmark tulang yang sangat penting, yaitu:
Sendi siku
Ujung proksimal yang menyerupai kunci pas, dengan permukaan yang memiliki bentuk 'c' melengkung lebar yang dibentuk oleh takik troklear atau semilunar bersama dengan proses olecranon.Â
Olecranon sendiri bisa dirasakan dari luar, karena itu membentuk ujung tulang siku.
Permukaan yang melengkung dari takik troklear berartikulasi dengan trochlea humerus untuk membentuk sendi engsel di siku.Â
Tulang hasta kemudian diamankan pada tempatnya sesuai dengan prosesus koronoideus, menonjol ke anterior supaya bisa sesuai dengan fossa koronoideus, resesus lain yang lebih kecil yang ada di humerus, saat lengan direfleksikan.
Sendi Radio-Ulnar Proximal
Di sebelah lateral dari trochlear notch, pada ujung processus coronoideus ada sebuah permukaan halus kecil yang disebut dengan radial notch, di mana berartikulasi dengan ujung proksimal radius membentuk joint radio-ulnaris proksimal.Â
Dengan begitu, radius dapat berputar di sekitar tulang hasta untuk  dapat menjaga kelenturan siku.
2. Poros
Poros merupakan bagian tengah yang panjangnya dari tulang ulna. Bergerak ke arah bawah menuju ke sisi distal, poros mengecil secara bertahap dan mempunya tiga macam permukaan yang menonjol, serta tiga perbatasan.
3. Ujung Distal atau Bawah
Ujung distal ini jauh lebih sempit dari pada ujung proksimal, dengan dua landmark tulang primer, kepala tulang hasta, dan juga proses styloid. Bagian bulat yang kecil di permukaan ulnaris distal merupakan kepala.Â
Kemudian, berakulturasi dengan lekukan ulnaris yang berbentuk cangkir dari jari dan juga diskus artikular fibrocartilage segitiga, struktur tulang rawan yang dapat menjaga ulna dari membentuk artikulasi langsung dengan tulang karpal.