"Dia Nuh berkata: "Ya Tuhanku, sungguh kaumku telah mendustakan aku, maka berilah keputusan antara aku dan mereka, dan selamatkanlah aku dan orang yang beriman bersamaku."
Kemudian, Allah SWT mendengar doa Nabi Nuh, lalu mengabulkannya. Allah pun menurunkan wahyu kepada Nabi Nuh untuk membuat bahtera atau sebuah perahu besar. sebagaimana firman-Nya yang ada pada surat Hud ayat 37 yang artinya:
"Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku perihal orang-orang yang zalim itu. Sesungguhnya mereka nanti akan ditenggelamkan."
Namun, Ketika Nabi Nuh membuat bahtera, kaumnya yang kafir malah justru mengejeknya. Sebagaimana disebutkan dalam surat Hud ayat 38 yang berarti:
"Dan mulailah Nabi Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjaln melewati Nabi Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nabi Nuh, jika kalian mengejek kami makan sesungguhnya kami pun nanti akan mengejel kalian sebagaimana kalian mengejek kami."
Azab Air Bah Untuk Kaum Nabi Nuh yang Durhaka
Setelah bahtera yang Nabi Nuh buat selesai, melalui kuasa Allah SWT, kemudian Allah menurunkan hujan yang sangat deras sampai menenggelamkan bumi. Seluruh permukaan bumi tenggelam dipenuhi dengan air bah, sehingga seluruh kaum yang durhaka serta menolak seruan dari Nabi Nuh tenggelam. Termasuk pula anak Nabi Nuh beserta istrinya.
Sementara itu, Nabi Nuh beserta para pengikutnya yang beriman selamat di dalam bahtera atau perahu besar yang telah mereka buat. Tak ada satu pun yang selamat dari kaum Nabi Nuh yang durhaka tersebut, kecuali Nabi Nuh bersama dengan hewan yang ada di dalam bahtera tersebut.
Nabi Nuh bersama para pengikutnya itu berjumlah sekitar 70-80 orang. Mereka berlayar selama 150 hari terombang ambing di lautan tanpa batas hingga air bah itu mereda. Setelah surut, Allah pun memerintahkan kepada Nabi Nuh dan pengikutnya untuk turun dari bahtera.
Itulah kisah Nabi Nuh tentang mukjizat yang dapat dijadikan sebuah pelajaran. Semoga dengan mengetahui kisah Nabi Nuh membuat kita semakin beriman kepada Allah SWT.
Penulis: Nurul Ismi Humairoh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H