Udeng Dara Kapa biasanya ditujukan untuk pemimpin dengan adanya tambahan penutup kepala sebagai simbol dari pelindung masyarakat.
Udeng Balatukan, yang ditujukan untuk para Pemangku dengan simpul pada bagian belakang dan ikatannya yang menghadap ke bawah. Itu merupakan simbol bahwa selalu mendahulukan kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadi.
2. Bukan sekadar Ikat Kepala Biasa
Udeng tidak dapat digunakan disembarangan acara. Kaum pria di Bali biasanya menggunakan udeng saat bersembahyang di pura serta menghadiri acara-acara yang bersifat adat atau keagamaan saja.
Pada penggunaannya, udeng harus digunakan dengan benar, di mana melingkar di bagian dahi dan belakang dengan ujung ikatan yang berada di depan.
Udeng terbuat dari kain yang memiliki panjang 50 centimeter yang cara pembuatannya juga tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.
Pasalnya, tidak setiap orang dapat membuat udeng. Hal ini karena memerlukan sebuah keahlian khusus dalam membuatnya, sehingga akan tampak apik dan sesuai dengan makna dari udeng itu sendiri.
Udeng pada pakaian adat Bali bisa kita temui dengan beragam bentuk dan corak. Setiap warna pada udeng mempunyai makna tersendiri untuk masyarakat Bali. Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali sudah menetapkan udeng untuk ke pura harus berwarna putih sebagai makna kedamaian, kembali fitrah, serta kemurnian diri.
Untuk berkabung, menggunakan udeng berwarna hitam, dan untung kegiatan sosial menggunakan udeng berwarna batik atau bisa udeng yang selain hitam dan putih.
3. Bermakna Ngiket Manah
Udeng dengan ikatan pada bagian tengah mempunyai simbol "ngiket amanah" atau dapat diartikan sebagai pemusatan pikiran. Pada bagian ujung yang menghadap ke atas melambangkan supaya pikiran kita senantiasa lurus ke atas (kepada Tuhan Yang Maha Esa).
Dua lekukan yang tidak simetris dengan sisi kanan yang lebih tinggi dari pada sisi kirinya, dapat diartikan sebagai orang yang lebih banyak melakukan Dharma atau hal baik dari pada Adharma atau hal yang buruk.
4. Memiliki Beragam Motif
Udeng pada pakaian adat Bali mempunyai beragam motif, di antaranya putih polos, endek, batik, serta songket. Dalam setiap motif ini mempunyai makna yang berbeda-beda pula.