Berpetualang dengan kuliner di Sunda, tak lengkap rasanya kalau tidak mengenal makanan khas Sunda beserta dengan sejarah dari makanan tersebut. pada level tertentu, mengetahui tentang sejarah dari makanan apa yang kita makan, bisa memberikan dampak tersendiri bagi kita yang menikmatinya.
Semacam ada rasa nostalgia dan imajinasi tentang bagaimana makanan tersebut telah melampaui sejarahnya, bahkan sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Untuk itu, artikel ini akan membahas beberapa makanan khas Sunda beserta dengan sejarahnya yang tentunya bisa membuat kamu semakin tertarik dan antusias untuk mencoba makanan khas Sunda. Selain tradisi kuliner tradisionalnya, jangan lupa juga kalau sejarah yang membersamai munculnya makanan tersebut juga sebuah kekayaan sejarah yang perlu untuk kita jaga.
Nah, berikut ini ulasan macam-macam makanan khas Sunda disertai dengan sejarah dari makanan tersebut. simak informasinya sampai habis, ya!
Makanan Khas Sunda dan Sejarahnya
1. Lotek
Makanan khas Sunda yang pertama adalah lotek. Lotek ini dikenal juga sebagai pecel Sunda. Istilah tersebut terkenal karena hidangan lotek ini sangat mirip dengan salah satu makanan khas Jawa yaitu, pecel.
Persamaan dari kedua makanan tersebut terletak pada pengaplikasian sambal kacang yang ada di atas sayur-sayuran. Pada lotek, sayuran yang digunakan sudah direbus terlebih dahulu. Sayurannya juga beragam, seperti kembang kol, kangkung, kacang panjang, tauge, bayam, kacang kapri.
Setelah sayuran tersebut direbus, langkah selanjutnya adalah dicacah, barulah disiram menggunakan sambal kacang yang nikmat yang menjadi kunci kelezatan dari lotek.
Di Sunda, lotek ini identik dengan salad khas Sunda. Penyebutan ini tidak terlepas dari asal-usul makanan ini saat pertama kali terkenal dan siapa yang membuatnya pertama kali. Sejarah menceritakan bahwa, sekitar tahun 1970-an, ada seorang jurnalis asal Inggris yang bertugas di wilayah Parongpong Jawa Barat yang sedang merindukan makan salad.
Namun, saat itu salad belum ada di Sunda. Karena keinginan kuatnya, ia berinisiatif untuk membuat salad dengan bahan yang tersedia di Sunda saat itu. Nah, bahan-bahannya adalah bahan yang sama dengan lotek saat ini. setelah si pembuat ini mencobanya, ia baru tersadar kalau salad Sunda yang ia buat tak kalah lezat dengan salad yang sebenarnya.