Majas merupakan salah satu bentuk gaya bahasa untuk mendapatkan suasana dalam kalimat supaya semakin hidup. Mudahnya, majas bisa menjadi sebuah ungkapan yang memiliki kemampuan untuk menghidupkan suatu kalimat dalam karya sastra.Â
Maka, dalam sebuah karya sastra seorang penulis sering menggunakan teknik penulisan menggunakan majas. Hal itu dilakukan untuk menghasilkan sebuah kalimat yang indah. Penulis sebuah karya sastra juga biasanya membuat kiasan atau pengibaratan dalam sebuah kalimat. Nah, kiasan atau pengibaratan itulah yang disebut dengan majas.
Dalam bahasa Indonesia ada berbagai jenis gaya bahasa atau disebut dengan majas, seperti majas metafora dan majas personifikasi. Secara garis besar, metafora merupakan majas yang mengungkapkan perbandingan pada dua buah benda dengan cara singkat. Sedangkan personifikasi, merupakan sebuah majas yang menggambarkan benda mati yang seolah hidup.
Perbedaan Majas Metafora dengan Majas Personifikasi
Majas Metafora
Majas metafora merupakan majas yang menggunakan kata atau sebuah kelompok kata dan mengacu kepada suatu objek tertentu, tetapi bukan dengan arti yang sebenarnya. Kiasan yang digunakan mampu mengacu pada persamaan ataupun perbandingan sebuah sifat yang dimiliki oleh objek tersebut.Â
Ciri-ciri dari majas metafora adalah majas ini tidak menggunakan sebuah kata penghubung. Biasanya menggunakan kata atau frasa yang memiliki makna kiasan untuk menyamakan kata perbandingan pada suatu objek dengan objek yang lainnya.Â
Yang terakhir, biasanya dalam membandingkan sebuah objek dengan perbandingan secara langsung tanpa menggunakan kata pembanding seperti kata bagaikan, seperti, bak, dan yang lainnya.
Contoh dari majas metafora adalah sebagai berikut: