Kalau kamu pernah belajar mata pelajaran kimia di SMP atau SMA, atau kamu saat ini tengah mempelajarinya, kamu pasti masih ingat dengan sebuah tabel yang disebut dengan nama tabel periodik.Â
Tabel periodik ini berisikan nama-nama unsur yang ada di alam, lengkap disertai dengan lambang, nomor atom, beserta massanya. Mungkin di antara kamu ada yang masih hafal beberapa atau bahkan masih mengingatnya dengan sangat jelas.
Tabel periodik ini disusun sedemikian rupa sampai kita bisa mengetahui berbagai sifat serta kecenderungan segala jenis unsur tersebut. tahukah kamu terdapat beberapa fakta menarik tentang tabel periodik. Apa saja itu? Simak ulasannya berikut ini, ya.
Fakta Tentang Tabel Periodik
1. Tabel periodik diciptakan pertama kali oleh Dmitri Mendeleev
Siapakah orang yang menyusun elemen-elemen ini sampai membentuk sebuah tabel periodik seperti yang ada saat ini? ia adalah Dmitri Mendeleev, yang merupakan seorang kimiawan asal Rusia.Â
Ia mempublikasikan tabel buatannya di tahun 1869. Tabel tersebut terdiri dari 63 elemen dan seiring dengan penemuan elemen-elemen baru, tabel itupun akhirnya semakin terisi.
Mendeleev sangat layak disebut sebagai bapak tabel periodik, meskipun ia tidak melakukannya sendirian. Ilmuwan seperti Julius Lothar Meyer dan Henry Moseley juga ikut serta dalam membantu perkembangan tabel periodik. Membutuhkan sekitar 75 tahun untuk membuat tabel periodik dengan susunan yang tepat, lho. Wah, lama sekali, ya.
2. Tidak ada susunan gas mulia
Cerita awal perjuangan Mendeleev dalam menemukan susunan tabel yang paling tepat bisa dibilang sangatlah uni.Â
Salah satunya adalah kalau pada awalnya unsur-unsur golongan 8A atau yang biasa disebut dengan gas mulia tidak ada di dalam tabel ini. bukan karena unsur tersebut belum ditemukan, tetapi Mendeleev memilih untuk menganggapnya tidak ada. Mengapa demikian?
Unsur-unsur gas mulia mempunyai sifat istimewa yang tak seperti unsur-unsur lainnya. hal inilah yang membuat Mendeleev merasa kebingungan akan menempatkan unsur gas mulia ini di mana pada tabel. Maka dari itu, ia lebih memilih untuk mengabaikan unsur tersebut.Â
Lalu, barulah di tahun 1902 Mendeleev memutuskan untuk memasukkan unsur-unsur tersebut ke dalam sebuah golongan sendiri yang disebut dengan gas mulia.