Cerita pendek atau biasa kita kenal dengan singkatan cerpen. Cerpen itu sendiri termasuk ke dalam salah bentuk karya sastra yang di mana peminatnya cukup banyak, bisa jadi kamu salah satu orang yang suka membaca cerpen. Bahkan, ketika kita masih sekolah, dalam pelajaran bahasa Indonesia sudah ada pembahasan tentang cerpen.Â
Sama dengan namanya, maka ketika membaca cerpen diperkirakan dalam kurun waktu 20-60 menit kita sudah bisa menyelesaikannya. Lamanya waktu untuk menyelesaikan cerpen tergantung dari banyaknya kata dalam cerpen dan pastinya tergantung dengan kondisi mood saat ini. Meskipun begitu, kata yang ada di dalam cerpen tidak boleh lebih dari 10.000 kata.Â
Setiap karya sastra pasti memiliki struktur, begitu juga dengan bentuk karya sastra cerpen. Bagi kamu yang ingin mempelajari dan menulis cerpen juga harus mengetahui struktur-struktur cerpen.
Struktur Cerpen
1. AbstrakÂ
Di dalam sebuah cerpen abstrak menjadi struktur pertama karena abstrak ini mengandung inti dari suatu cerita yang ada di dalam cerpen. Namun, pada penggunaannya, abstrak ini tidak selalu digunakan karena sifatnya yang opsional.Â
Pada umumnya, abstrak ini berupa suatu kalimat atau beberapa kalimat pengantar saja agar pembaca mudah memahami alur cerpen. Dengan kata lain, dengan menggunakan abstrak ingin memberikan ringkasan cerita kepada pembaca. Akan tetapi, dalam menulis cerpen bisa saja tidak menggunakan abstrak selama tidak memerlukan ringkasan cerita.Â
2. Orientasi
Setelah abstrak, struktur cerpen selanjutnya adalah orientasi yang di mana bisa dibilang sebagai awal dari kemunculan tokoh dan latar cerita. Dengan kata lain, orientasi adalah struktur cerpen yang berhubungan kemunculan tokoh cerita dan latar cerita.Â
Latar cerita yang muncul pada bagian ini, biasanya berupa latar waktu, latar tempat, atau latar peristiwa yang terdapat di dalam cerpen. Dengan adanya latar cerita, maka ketika membaca cerita pendek akan membangun suasana cerita. Oleh karena itu, bagian orientasi bisa membuat pembaca dapat merasakan apa yang terjadi di dalam cerita.Â
3. Komplikasi
Setelah masuk pada tahap pengenalan, ketika membaca cerpen pasti ada tahapan permasalahan yang di mana tokoh cerita mendapatkan suatu permasalahan. Permasalahan yang muncul pada cerpen termasuk ke dalam struktur komplikasi. Jadi, komplikasi adalah bagian cerita yang berisi konflik yang sedang dihadapi oleh tokoh utama yang ada di dalam cerpen.Â
Ketika konflik permasalahan sudah sampai pada puncaknya, maka hal itu sering kita sebut dengan istilah klimaks. Permasalahan yang terjadi hingga mencapai klimaks tidak terjadi begitu saja, tetapi berhubungan dengan sebab akibat yang telah dilakukan oleh tokoh utama.Â
4. Evaluasi
Setiap masalah yang ada pasti akan ada akhirnya, begitu juga konflik yang ada di dalam cerpen pasti akan ada penyelesaiannya. Nah, struktur cerpen yang berisi tentang tahapan untuk menyelesaikan suatu konflik disebut juga dengan istilah evaluasi.Â