Mohon tunggu...
Gradita meishanda natasyalwa
Gradita meishanda natasyalwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kepribadian saya suka menulis dan mengungkap kan semua isi hati saya kepada sebuah tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi tentang Toleransi antar Agama di Era Majapahit

20 November 2024   18:10 Diperbarui: 20 November 2024   18:14 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Toleransi di Era Majapahit

Di bawah langit Majapahit nan megah,
Hiduplah jiwa-jiwa dari tanah yang beragam arah.
Ada nyanyian Hindu, doa Buddha mengalun,
Islam pun hadir, membawa damai dalam jejak yang santun.

Bukan perbedaan yang memisah,
Namun harmoni yang merapatkan jarak.
Pelabuhan terbuka untuk semua layar,
Dari barat ke timur, dari selatan ke utara.

Di pasar, bahasa bercampur mesra,
Pedagang bercanda tanpa perlu cela.
Kejayaan datang dari persatuan,
Seperti rempah-rempah yang berpadu dalam adukan.

Toleransi bukan sekadar semboyan,
Namun jalan hidup yang terpatri di zaman.
Hayam Wuruk dan Gajah Mada memandu,
Menyatukan Nusantara dengan kasih yang syahdu.

Oh, Majapahit, tanah kebajikan,
Ajarkan kami makna persatuan.
Di tengah perbedaan, kami berdiri,
Membangun bangsa, menyulam harmoni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun