I Love Indonesia, I was born and worked for Indonesia.
William Soeryadjaya lahir pada akhir 1992 dan meninggalkan dunia pada 2010 pada usia 87 tahun. Pengusaha sukses yang sering dipanggil dengan Om William adalah pendiri dari salah satu perusahaan konglomerat terbesar di Indonesia, yaitu PT Astra International Tbk.
Di tengah pandemi Covid-19, Astra International memiliki valuasi yang cukup fantastis, sebesar Rp233T. Kini, pemilik saham mayoritas PT Astra Internasional Tbk. dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriage Limited, perusahaan investasi di Singapura dan sisa sahamnya dimiliki oleh masyarakat.
Kisah Hidup Om William
Om William Menjadi Yatim Piatu Ketika Masih Berusia 12 Tahun
Setelah orang tuanya meninggal di tahun 1934, Om William melanjutkan usaha ayahnya dengan berjualan hasil bumi seperti kacang, beras, dan gula. Karena fokus harus bekerja, sekolah Om William jadi terlantar sehingga tidak naik kelas dua kali. Tentu saja hal itu tidak mematahkan semangatnya dalam belajar dan membangun usaha.
Om William Pernah Dipenjara
Om William pernah ingin merebut kembali perusahaan miliknya, yaitu PT Sanggabuana, tetapi partnernya justru melaporkannya ke polisi dengan tuduhan penggelapan pajak. Tidak hanya diusir dari perusahaanya sendiri, ia juga ditahan di penjara Banceuy, tempat Soekarno pernah ditahan.
Untungnya, Om William dibebaskan setelah satu bulan tidak ditemukannya bukti penggelapan yang jelas. Salah satu hal positif yang didapatnya ketika dipenjara adalah meningkatnya semangat rohaninya karena waktu kosong di penjara digunakan untuk membaca Alkitab dan menjadi sadar untuk mendekatkan diri pada Sang Pencipta.
Awal Mula Berdirinya PT Astra
Di tahun 1957, Om William, Tjia Kian Tie (adiknya) dan Lim Peng Hong (temannya) mendirikan Astra. Kian Tie mengusulkan nama Astra yang diambil dari Astrea, yang merupakan salah satu mitologi Yunani yang merupakan dewi terakhir yang terbang ke langit dan berubah bentuk menjadi bintang yang bersinar terang. Om William setuju dan menambahkan “Internasional” untuk memberi motivasi tersendiri baginya dan timnya.
Awalnya, Astra hanya menjual minuman merek PremClub dan mengekspor hasil bumi. Waktu itu, selama 10 tahun pertama, Astra hanya memiliki 4 orang karyawan. Baru di tahun 1968, Astra mulai merambat ke usaha otomotif yang dimulai dengan mengimpor truk.
Astra Mulai Berjaya dan Merambat ke Berbagai Sektor
Pada tahun 1968, saat pemerintah ada proyek rehabilitasi besar-besaran, Astra berhasil mendapatkan izin untuk memasok 800 kendaraan truk merek Chevrolet yang memiliki banyak permintaan seiring kebutuhan pembangunan negara yang sangat tinggi.
Pada tahun 1969, Astra mulai mengimpor mobil-mobil Toyota untuk dijual di Indonesia. Ditambah lagi dengan naiknya kurs dollar, dari Rp141 menjadi Rp378 per Dollar AS membuat pendapatan Om William bertambah berkali-kali lipat! Di tahun 1984, Astra mulai merambat ke berbagai sektor bisnis.