Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Stunting, atau pertumbuhan anak yang terhambat, menjadi permasalahan serius di Indonesia. Data Riskesdas 2023 menunjukkan angka stunting di Indonesia masih mencapai 24,4%. Angka ini perlu diturunkan melalui upaya komprehensif, salah satunya dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang sanitasi yang baik sebagai pencegahan penyakit infeksi penyebab stunting.
Dalam upaya mengatasi permasalahan stunting yang masih tinggi di Indonesia, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Hasanuddin Gelombang 112 melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Tamaona, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba. Kegiatan KKN ini mengangkat tema Pencegahan Stunting dan dibimbing langsung oleh Dr. Nuurhidayat Jafar, S.Kep. Ns. M.Kep. selaku Dosen Pembimbing Kegiatan (DPK) KKN. Adapun sosialisasi yang dilakukan pada Kamis, 18 Juli 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai sanitasi yang baik sebagai upaya pencegahan penyakit infeksi penyebab stunting.
Dalam sosialisasi yang dibawakan oleh Virginia Randanan Taruk Payung, disampaikan materi-materi penting, di antaranya pengenalan stunting dan dampaknya, pentingnya sanitasi dan pengaruhnya terhadap stunting, penyakit infeksi penyebab stunting, serta pencegahan stunting dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Masyarakat yang hadir aktif dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, dimana masyarakat tersebut juga mengisi lembar pre-test dan post-test untuk mengetahui pemahaman awal masyarakat terkait masalah sanitasi dan stunting, serta untuk menilai pengaruh kegiatan sosialisasi ini terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat yang hadir.
Sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya sanitasi yang baik dalam pencegahan stunting. Diharapkan agar masyarakat yang telah mengikuti sosialisasi ini dapat secara mandiri menerapkan praktik sanitasi yang baik melalui 5 pilar STBM, yaitu: Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengolahan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMMRT), Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PSRT), dan Pengelolaan Air Limbah Domestik Rumah Tangga (PALDRT).
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN-T Universitas Hasanuddin Gelombang 112 berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Desa Tamaona, khususnya dalam upaya pencegahan stunting.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI