Mendengar kata media massa, pada saat ini tidak hanya terpaku pada koran, radio maupun televisi. Perkembangan teknologi dan hadirnya internet telah membawa praktek jurnalisme dan media massa melangkah lebih jauh menjadi berbasis online.Â
Dalam jurnalisme online, media penyampaian berita tidak terkotak-kotak seperti koran yang hanya dengan teks, radio yang hanya menggunakan audio atau televisi yang menggabungkan audio dan video, namun ia dapat menggabungkan aspek-aspek seperti audio, video, teks bahkan animasi ke dalam sebuah berita.
Media yang mengikuti arus jurnalisme online saat ini tidak hanya berpaku pada bentuk media konvensionalnya saja, namun mereka menyesuaikan diri untuk lebih menarik masyarakat, misalnya saja situs dari stasiun radio NPR yang menyediakan berita dalam bentuk teks dan foto selain siaran streaming radio mereka. Apabila hanya dilihat secara sekilas, kita tidak akan menduga bahwa sebenarnya situs NPR merupakan situs dari stasiun radio.
Adanya media Google News, LINE TODAY, BABE, dan sebagainya dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan pemilihan karena media-media ini mengumpulkan berita-berita sesuai topik apa yang paling banyak kita baca serta membuat peringkat dari berita mana saja yang paling banyak dibaca. Media ini disebut dengan Agregated Media.
Banyak dari situs berita online yang juga menyediakan fitur interaktif seperti kolom komentar maupun emoji yang dapat mewakili perasaan pembaca setelah selesai membaca berita tersebut.
Dengan demikian, seorang jurnalis dalam era jurnalisme online ini diharapkan dapat memiliki beragam kemampuan untuk menunjang pemberitaan agar lebih detail, seperti fotografi, videografi, editing foto/video, animasi, maupun program komputer dan pengumpulan data.