New Media and New Technologies
Media diproduksi oleh institusi, kemudian didistribusikan, diterima dan dikonsumsi oleh khalayak serta diatur dan dikendalikan oleh negara atau pasar. Namun pada saat ini media ada tidak hanya untuk dikonsumsi oleh khalayak namun khalayak itu sendiri dapat menjelma menjadi produsen atau yang dapat disebut sebagai jurnalisme warga. Dengan kehadiran media baru ini terdapat indikasi sosial, ekonomi dan perubahan budaya yang terkait, yaitu :
- Pergeseran dari modernitas ke postmodernitas
- Mengintensifkan proses-proses globalisasi dengan meniadakan batas-batas nasional dalam hal perdagangan, perusahaan, identitas dan keyakinan, dan budaya melalui media baru.
- Pergantian era industrial di Barat dengan era informasi postindustrial yang menggeser produksi barang-barang material untuk layanan informasi industri melalui media baru.
- Melemahkan mekanisme kekuasan dan kontrol dari Barat melalui jaringan media komunikasi baru.
Media baru dianggap sebagai bentuk dari perubahan seiring waktu dan era yang baru dimana keadaan sosial, teknologi dan budaya dipandang dengan berbeda dan jauh lebih luas. Media baru dianggap lebih disukai oleh orang-orang dilihat dari sarana dan implikasi yang ditawarkan. Misalnya dari segi penyimpanan dan distribusi yang sudah dilakukan secara digital. Beberapa perubahan yang ditawarkan oleh media baru merujuk pada :
- Pengalaman tekstual baru dan pola konsumsi media yang berbeda
- Cara-cara baru untuk melihat dunia melalui layar multimedia interaktif.
- Hubungan antara pengguna dengan media yang digunakan sehari-sehari sebagai perwujudan dari identitas atau komunitas lingkungan sosialnya
- Tantangan dalam hubungan antara manusia dan teknologi serta alam dan teknologi
- Pola organisasi dan produksi baru yang merujuk pada penataan kembali dan integrasi yang lebih luas dalam budaya, industri, ekonomi, akses, kepemilikan, kontrol dan regulasi.
Jika dilihat dari hal tersebut, maka kita akan mendapati bahwa kita sedang berhadapan dengan perkembangan yang sangat pesat dari produksi yang berbasis teknologi dimana :
- Komunikasi melalui komputer dengan email, ruang obrolan, komunikasi berbasis avatar dalam forum, transmisi gambar suara, World Wide Web, blog, situs jejaring sosial, dan telepon seluler.
- Cara-cara baru mendistribusikan dan mengonsumsi teks-teks media yang dicirikan oleh interaktivitas dan format hypertextual, misalnya World Wide Web, CD, DVD, Podcast, dan berbagai platform untuk game komputer.
- Virtual 'realitas' yaitu lingkungan simulasi dan ruang representasional imersif.
- Berbagai macam transformasi dan dislokasi media yang didirikan misalnya, fotografi, animasi, televisi, jurnalisme, film, dan bioskop).
Digital disini berarti bahwa proses penginputan data dikonversi ke dalam bilangan sehingga bentuk data yang ditampilkan dari segi kecepatan dan kejelasannya lebih baik dari analog. Interaktivitas yang mewakili rasa keterlibatan pengguna yang lebih kuat terhadap penggunaan media. Pengguna pada saat ini juga dapat memaksimalkan pemilihan medianya serta dapat secara langsung campur tangan dalam mengubah teks maupun gambar yang mereka akses. Dalam hal ini tentunya teknologi turut terlibat dalam proses dua arah antara teknologi dan pengguna dalam penggunaan media baru secara interaktif. Karena hal ini, maka produsen di balik media perlu :
- Menciptakan kolaborasi antara produsen dengan konsumen agar konten buatan pengguna juga masuk ke dalam proyek perusahaannya.
- Produsen bukan lagi sebagai penulis namun sebagai perancang dan pemberi ruang media terbuka untuk pengguna.
- Dengan pengalaman interaktif, media tidak hanya berada di satu tempat namun juga dapat berada di berbagai platform. Misalnya acara televise sekarang tidak hanya dapat dinikmati di televise, namun juga dapat dinikmati di internet dengan menambahkan fitur chat atau sebuah forum sebagai bentuk wadah interaktif terhadap pengguna.
Selanjutnya hypertextual dimana halaman web dapat menampung berbagai objek seperti gambar, teks, audio, video dan dapat disambungkan ke halaman web tertentu apabila diakses. Karakteristik virtual berarti suatu benda dapat direpresentasikan ke dalam bentuk yang terlihat nyata. Jaringan dapat diartikan pengguna dapat mengirimkan dan menerima data dari jaringan internet, sementara karakteristik yang terakhir yaitu simulasi berarti pengguna dapat memeragakan suatu bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan yang sebenarnya.
Media baru sebagai jaringan tidak hanya berbicara tentang perbedaan antara teknologi server dan pemancar siaran tetapi juga untuk berbicara tentang deregulasi pasar media. Berbicara tentang konsep virtual bukan hanya berbicara sistem display tetapi juga harus mempertimbangkan cara-cara di mana pengalaman diri dan identitas diperantarai dalam ruang 'virtual'. Digitalitas, Interaktivitas, Hipertekstualitas, Virtualitas, Jaringan Media dan Simulasi ditawarkan sebagai awal dari pendekatan kritis dari media baru.
Referensi