Bagi generasi milenial, investasi saham bisa jadi cukup menarik karena beberapa alasan berikut ini:
- Imbal hasilnya cukup tinggi
- Sesuai untuk investasi jangka panjang (misal: untuk persiapan dana pensiun)
- Kini sudah dapat dibeli dengan modal yang sedikit, mulai dari 100.000 rupiah
Namun jika Anda masih terkendala waktu untuk memantau pergerakan saham, Anda bisa mempertimbangkan instrument selanjutnya, yakni reksadana.
Reksadana
Reksadana merupakan instrumen investasi dengan pola pengelolaan modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi tanpa perlu pusing akan instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana.
Investasi ini umumnya disarankan bagi pemula yang belum memahami dunia saham, obligasi, dan instrumen investasi lainnya. Hal ini disebabkan dalam skema investasi reksadana akan ada Manajer Investasi (MI) yang membantu mengelola uang Anda.
Adapun beberapa kelebihan reksadana yang sesuai dengan karakteristik milenial adalah sebagai berikut:
- Serupa dengan investasi saham, kini reksadana pun sudah bisa dimulai hanya dengan modal mulai dari 100.000 rupiah saja.
- Tidak perlu pemantauan terus menerus
- Pencairan produk lebih mudah sehingga sesuai dengan gaya hidup generasi milenial yang dinamis dan serba cepat
Obligasi
Bagi Anda generasi milenilai yang memiliki modal lebih besar dan ingin investasi dengan tingkat risiko lebih rendah, obligasi adalah jawabannya.
Obligasi merupakan surat perjanjian utang yang dikeluarkan oleh pihak pertama (atau pihak yang mengeluarkan obligasi) kepada pihak kedua (atau pihak pemegang obligasi) dengan tujuan memanfaatkan dana pihak kedua dan mengembalikannya beserta keuntungan berupa bunga dalam jangka waktu yang telah disepakati. Dalam obligasi akan ada 2 pihak, dimana pihak:
- penerbit obligasi adalah pihak yang meminjam atau debitur, sedangkan
- pemegang obligasi adalah pihak yang memberi pinjaman atau kreditur
Beberapa kelebihannya dibandingkan kedua instrument investasi sebelumnya antara lain adalah:
- Tingkat risikonya lebih rendah
- Sesuai untuk investasi jangka menengah hingga panjang (misal: untuk persiapan dana pensiun)
Namun salah satu kelemahannya yakni membutuhkan modal lebih besar (sebagai contohnya, nilai yang umum digunakan dalam pembelian obligasi minimal adalah mulai dari 1.000.000.000 rupiah).