Mohon tunggu...
Gracia Ika Gunawan
Gracia Ika Gunawan Mohon Tunggu... Desainer - Keep your chin up and always strive for the best.

Mahasiswa Desain Interior tingkat akhir Universitas Kristen Petra. Sangat suka mengolah kata dan menuangkan ide dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Aerogel, Sekarang Bisa Jadi Peredam Panas Ruang?

26 September 2019   18:20 Diperbarui: 26 September 2019   18:29 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah bukan sesuatu yang mengherankan lagi bahwa cuaca di Indonesia sangatlah terik. Posisi negara Indonesia yang berada di titik khatulistiwa membuat tanah air kita yang tercinta ini memiliki suhu udara yang hampir selalu bikin gerah, bahkan di dalam lindungan bangunan sekalipun.

Panas di dalam bangunan disebabkan oleh masuknya panas matahari melalui 3 metode perpindahan panas yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Jika dinding maupun atap rumah tertimpa oleh panas matahari, maka panas matahari akan menyerap ke dalam bangunan dan bangunan akan menjadi panas. Dinding dan atap juga bisa bertindak sebagai mediator penghantar panas dari luar ke dalam bangunan (konduksi).

Menghalau panas sebenarnya bisa dilakukan dengan banyak cara, termasuk memasang insulator pada dinding. Dewasa ini, banyak sekali jenis dan bahan insulator ruangan, mulai dari papan busa, busa cair, selulosa, beton, hingga Aerogel.

Apakah Aerogel sendiri?

Aerogel merupakan bahan dengan tingkat kepadatan yang sangat rendah, bahkan bisa lebih rendah daripada kepadatan udara. Aerogel, seperti namanya, berbentuk padat seperti gel, namun cairan di dalamnya telah digantikan oleh gas, sehingga membuat Aerogel sangatlah ringan. Selain itu, Aerogel merupakan insulator panas yang sangat baik sehingga seringkali digunakan untuk proyek-proyek di luar angkasa.

Aerogel pertamakali ditemukan oleh Stephen Kistler di tahun 1931 sebagai hasil dari taruhan dengan Charles Learned tentang siapa yang bisa menukar cairan dalam jeli dengan gas tanpa menimbulkan pengerutan.

Mengapa Aerogel bisa dibilang Insulator yang sangat baik?

Aerogel bisa hampir meniadakan 2 dari 3 metode perpindahan panas (kondusi dan konveksi). Aerogel yang terbuat dari 99,8% gas merupakan insulator konduksi yang sangat baik karena gas bukanlah konduktor panas yang baik. Aerogel juga merupakan insulator konveksi yang baik karena udara panas kesulitan untuk bersirkulasi melalui lubang-lubang pada strukturnya, sehingga waktu yang dibutuhkan agar udara panas sampai pada permukaannya sangat lama.

Beberapa tahun yang lalu Aerogel bisa dibilang memiliki harga selangit sehingga tidak mungkin untuk digunakan secara umum dan hanya digunakan pada proyek-proyek besar milik NASA. Namun sekarang beberapa perusahaan sudah mulai memproduksi Aerogel untuk kebutuhan industri dan umum. Diperkirakan dalam beberapa tahun kedepan, kemajuan teknologi akan menurunkan tingkat kesulitan produksi Aerogel sehingga harganya akan menjadi semakin terjangkau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun