Mohon tunggu...
Gracia Fortuna
Gracia Fortuna Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

semangat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ujian Nasional Penting Gak Sih?

12 November 2024   08:59 Diperbarui: 18 November 2024   20:10 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pernah nggak sih kalian mengikuti UN saat kelas 6 SD? Menurut kalian UN itu apa? UN penting nggak sih menurut kalian? Jadi belakangan waktu ini kembali mencuat tentang sistem UN yang akan diadakan kembali untuk seluruh pendidikan di Indonesia. Untuk mengembalikan UN yang sempat dihapuskan saat 2020 banyak pertimbangan dari pemerintah dalam melihat seluruh aspek dan penyesuaian kembali, hal ini membuat banyaknya pro dan kontra terhadap pengembalian UN di kalangan masyarakat.

UN itu apa sih?

Ujian Nasional (UN) adalah pengukuran untuk mencapai kompetensi lulusan pada mata pembelajaran tertentu dalam skala nasional yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (2019). UN berlandaskan pada penilaian hasil pembelajaran yang akan dinilai oleh pemerintah pusat sehingga hal ini diharapkan dapat menjamin dan meningkatkan mutu pendidikan. Nah sobat, UN sendiri menjadi salah satu tolak ukur bagi pemerintah dalam mengevaluasi kualitas pendidikan tingkat dasar dan menengah di Indonesia, loh.

Apakah UN diperlukan?

Sebelum itu, kita juga harus tahu latar belakang Ujian Nasional. Jadi, Ujian Nasional sendiri sudah diterapkan sejak tahun 2002 hingga 2020, selama UN menjadi standar kualitas pendidikan Indonesia terdapat kelebihan dan kekurangan yang dirasakan masyarakat Indonesia terutama bagi pelajar. UN di Indonesia dirancang untuk pemerintah dapat mengetahui dalam menetapkan peraturan pendidikan Indonesia serta mengevaluasi komprehensif kemampuan siswa/i di berbagai wilayah di Indonesia. Mengapa pemerintah dapat mengetahui kemampuan siswa/i melalui UN? Karena soal UN langsung diberikan dari pemerintah dan dilakukan secara serentak se-Indonesia. UN menjadi motivasi bagi siswa/i dalam belajar, bagi sebagian siswa UN mendorong siswa/i untuk lebih giat dalam pembelajaran yang bertujuan untuk mendapatkan nilai dengan lulusan terbaik. Banyak masyarakat yang percaya bahwa dengan terlaksananya UN siswa/i dapat mengetahui potensi dalam diri. Jadi UN itu diperlukan tidak sih? Nah, aku ingin mengajak sobat semua untuk melihat dan berpikir bareng-bareng.


Apakah benar dengan adanya UN dapat mengetahui potensi diri?

Sebagian masyarakat setuju dengan terlaksananya UN dapat mengetahui potensi diri. Namun faktanya, UN dengan potensi diri tidak memiliki kaitannya sama sekali karena potensi siswa/i tidak dapat diukur melalui ujian selama 3-7 hari. Untuk dapat mengetahui potensi siswa/i diperlukan bimbingan selama beberapa bulan hingga tahun untuk mengetahui potensi yang dimiliki atau dapat dilakukan dengan cara praktis melalui tes minat bakat anak. Potensi siswa/i tidak diukur melalui tes tertulis, teori, dan terbatas melalui UN. Jikalau UN benar dapat mengetahui potensi siswa/i, mengapa UN yang diuji hanya pelajaran tertentu? Bagaimana dengan siswa/i yang memiliki bakat dalam olahraga, seni, wirausaha, dan lain sebagainya? Apakah mereka tidak memiliki potensi ketika nilai akademiknya kurang baik? Bagaimana kondisi jika siswa/i yang tidak mendapatkan akses dalam memperoleh kualitas pendidikan akademik yang baik?

Cukup disayangkan, pemerintah hanya terfokus melihat dan menjaga kualitas pendidikan di Indonesia tanpa mengevaluasi secara menyeluruh akan daerah yang tidak mendapatkan akses pendidikan yang layak. “Menurut Henny, selama ini standar pendidikan di satu sekolah dengan sekolah lain sangat berbeda. Begitu juga dengan kualitas guru atau pendidik, sarana dan prasarananya, serta pembiayaannya” (2024). Dalam kasus ini dapat dilihat dari ketimpangan kualitas pendidikan di Jakarta dan Papua. Sebagian masyarakat Indonesia, di daerah terpencil merasa jika UN merupakan sistem yang tidak adil dikarenakan di Indonesia sistem pendidikan di beberapa wilayah belum merata. Sedangkan pada kondisi tersebut sistem UN dilaksanakan secara serentak dan merata, yang membuat UN bukan solusi yang baik dalam menilai kemampuan siswa/i. Dengan adanya perbedaan penyebaran kualitas pendidikan di Indonesia, jika membandingkan daerah Jakarta dengan Papua, UN menjadi tekanan bagi sebagian siswa/i di Papua yang tidak memperoleh kualitas pendidikan yang sama seperti di Jakarta dikarenakan dituntut dapat memperoleh nilai yang tinggi yang sama dengan kualitas pendidikan di Jakarta. Bagaimana pemerintah dapat menilai kemampuan siswa? Saat ini untuk mengukur kemampuan siswa dapat melalui Asesmen Nasional dengan sistem sekolah menjadi nilai dan hal ini lebih adil dibanding menilai kemampuan individu siswa/i.

UN dapat meningkatkan motivasi siswa?

     Sobat, apa yang membuat kalian termotivasi dalam belajar? Nah, sebagian masyarakat beranggapan jika UN menjadi motivasi untuk giat dalam belajar. Namun faktanya, UN tidak menjadi patokan dalam meningkatkan motivasi siswa/i karena motivasi berasal dari diri sendiri dengan kegiatan yang membuat kita termotivasi bukan dari UN itu sendiri. Jika seorang siswa/i termotivasi untuk mendapatkan nilai yang terbaik di UN, bukan UN yang membuat ia termotivasi melainkan nilai bagus tersebut. “Heru mengatakan, UN sering kali membuat peserta didik stres karena menjadi penentu nasib kelulusan. Kondisi itu yang membuatnya menolak rencana penerapan kembali UN.” (2024)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun