Iran diketahui meluncurkan serangan balasan kepada Israel dengan mengirim lebih dari 300 drone dan rudal.Â
Setelah serangan yang terjadi di Kedutaan Besar Teheran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu,Dalam hal ini, negara-negara Barat termasuk Amerika yang diketahui merupakan aliansi Israel diketahui menyatakan bahwa mereka tidak akan mendukung aksi Israel jika melakukan serangan balik karena mereka merasa bahwa tindakan tersebut akan membuat situasi semakin keruh.
Namun dalam menyikapi situasi ini, Israel diketahui meluncurkan serangan balik ke pangkalan militer Iran di Kota Isfahan pada 19 April yang lalu. Hal ini menyebabkan terdengar 3 suara ledakan yang berasal dari di barat laut Kota Isfahan dan berjarak sekitar 350 kilometer dari Teheran. Suara ledakan yang terdengar di daerah tersebut disebabkan oleh sistem pertahanan udara yang menembak benda-benda mencurigakan. Pemerintah Iran juga melaporkan bahwa tidak terdapat kerusakan dalam kejadian tersebut meskipun demikian, Iran diketahui sempat menghentikan penerbangan di sejumlah kota, antara lain Teheran, Isfahan, dan Shiraz setelah ledakan terdengar.
Peristiwa ledakan ini terjadi kurang dari sepekan setelah Iran melakukan serangan menggunakan lebih dari 300 drone dan rudal terhadap Israel. Ledakan yang terjadi di Iran, secara spesifik berada di Kota Isfahan. Kota ini terletak sekitar empat jam perjalanan dengan mobil atau 350 kilometer selatan ibu kota Iran, Teheran.Â
Kota Isfahan yang menjadi target serangan ini bukanlah kota biasa, kota ini merupakan kota strategis yang menjadi letak dari pusat program nuklir Iran dalam hal pelatihan, penelitian, dan yang paling penting adalah tempat pengembangan kemampuan nuklir Iran.Â
Kemungkinan besar, Israel memilih menyerang kota ini karena ketakutan terbesar Israel bukanlah kelanjutan misil oleh Iran melainkan kemampuan nuklir yang dimiliki Iran di masa yang akan datang.
Pada wilayah Isfahan, iran diketahui memiliki 13 fasilitas pengembangan nuklir hingga militer. Meskipun telah terjadi ledakan, namun fasilitas nuklir Iran yang berada di Provinsi Isfahan masih aman dan tidak mengalami kerusakan. Hal ini disampaikan oleh Komandan senior militer Brigadir Jenderal Kedua Mihandoust di Provinsi Isfahan.
Selain itu, karena tidak ada efek masif, Iran mencabut larangan penerbangan yang dikeluarkan beberapa saat setelah ledakan dan masyarakat di kota Isfahan juga diketahui beraktivitas dengan normal.Â
Hal ini dikarenakan analisis militer yang menyatakan serangan balik yang dilayangkan Israel kepada Iran hanyalah serangan gertakan atau peringatan. Hal ini dikemukakan analis militer yang juga merupakan purnawirawan Angkatan Darat Amerika Serikat, eks Mayor Jenderal Mark MacCarley.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H