Mohon tunggu...
Grace Natasya
Grace Natasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I love music and i love writting, and i love to share my experiences in this blog

Selanjutnya

Tutup

Music

Latar Belakang karya Chanson Triste

6 Januari 2023   01:55 Diperbarui: 6 Januari 2023   02:11 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pada buku Suzuki 4 for cello, dapat ditemukan sebuah karya lagu klasik yang berjudul Chanson Triste, yang diciptakan oleh seorang komposer Rusia pada zaman musik Romantik yang bernama Pyotr Ilyich Tchaikovsky,  yang lahir di kota Kamsko Votkinsk, 7Mei / 25 April Kalender Julius 1840 --, 6 November / 25 Oktober Kalender Julius 1893). Ia banyak menulis musik balet seperti Danau Angsa dan Pemecah Kacang. Musiknya dikenal dan disukai untuk ciri khas Rusianya dan harmoni yang kaya dan melodinya yang indah. Meskipun begitu, karya-karyanya lebih kebarat-baratan dibandingkan dengan komponis-komponis Rusia pada zamannya karena ia mencampurkan unsur-unsur luar negeri dengan melodi rakyat yang nasionalistik.

Pyotr Ilyich Tchaikovsky lahir di Votkinsk, sebuah kota kecil. Keluarga berlatar belakang militer, Ayahnya, adalah seorang ahli mesin keturunan Ukrania yang menjabat sebagai letnan kolonel di Departemen Pertambangan dan manajer perusahaan besi. Ibunya, adalah keturunan Prancis dan merupakan istri ketiga dari ayah Pyotr. Tchaikovsky memiliki empat saudara laki-laki, serta seorang saudara perempuan.

Tchaikovsky mulai untuk mempelajari piano pada umur 5 tahun. Ia adalah siswa yang cepat dalam belajar musik, ia mampu membaca musik semahir gurunya dalam kurun waktu tiga tahun. Orang tuanya sangat mendukung perkembangan talenta musiknya dengan memberikan seorang tutor, dan memberinya semangat belajar piano. Namun, semangat orang tuanya dalam talenta Tchaikovsky perlahan menurun dan pada 1850, kedua orang tuanya memutuskan untuk mengirim Tchaikovsky ke Sekolah Imperial Yurispudensi. Sekolah ini berfokus untuk menjadikan para siswanya berkarier sebagai pembantu sipil

Trauma masa kecil.

Pada 25 Juni 1854, Tchaikovsky mengalami syok akibat kematian ibunya karena kolera.  kejadian itu sebagai "kejadian yang menghancurkan". Tchaikovsky meratapi kehilangan ibunya selama sisa hidupnya dan mengatakan bahwa hal tersebut telah menjadi "Sebuah pengaruh besar dalam yang mengubah perjalanan hidupnya". Pada umur 40 tahun, 26 tahun setelah kematian ibunya, Tchaikovsky menulis surat yang berisi "Setiap momen pada hari yang mengerikan itu tampak jelas seperti baru terjadi kemarin." 

Namun, sebulan setelah kematian ibunya, ia membuat sebuah komposisi. Tchaikovsky menulis banyak lagu klasik populer untuk umum, termasuk diantaranya adalah Romeo dan Juliet (Tchaikovsky), 1812 Overture, tiga balet (Pemecah kacang, Angsa Danau, Putri Tidur dan Budak Marche. 

Adapun karya Chanson Triste yang merupakan karya Pyotr Ilyich Tchaikovsky yang kalau dalam bahasa Inggris sendiri Chanson Triste memiliki arti "sad song" yang berarti lagu yang sedih. Dalam partitur cello, lagu ini dimainkan pada tenor (range nada yang tinggi) dengan menggunakan tonalitas G minor pada C Clef. Lagu ini sangat menggambarkan kesedihan pencipta karya yang dapat dilihat pada saat karya tersebut di perdengarkan. Tempo pada karya ini ditulis dengan Allegro non troppo yang memiliki arti Allegro : cepat, non : tidak, Troppo : terlalu banyak. Diterjemahkan dari bahasa Italia. 

Jadi, Allegro non troppo memiliki arti, cepat tapi tidak terlalu banyak, jadi pada karya ini dimainkan dengan tempo yang tidak terlalu cepat dan bermain di tonalitas minor. Sehingga kesedihan yang digambarkan pada lagu ini dapat sampai ke pendengar. Karya Chanson Triste juga memiliki 3 bagian jika ingin kita lihat secara garis besar, bar 1-20, lalu dilanjut dengan bar 21-40. Lalu di bar 41 sampai akhir 68, terdapat pengulangan nada yang sama persis seperti bar awal, hanya perbedaannya ada di bagian akhirnya saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun