Kalau kita mendengar musik istilah musik "Fluxus" mungkin banyak yang belum mengetahui kalangan musisi ataupun seniman yang mengetahui istilah musik Fluxus ini. Namun, ternyata jika kita mengggali lebih dalam lagi, ternyata banyak hal yang menarik dalam mengupas bahasan tentang musik Fluxus.Â
Â
Musik Fluxus sebetulnya telah ada sejak zaman lampau kurang lebih muncul pada tahun 1960-an.Melalui musik fluxus ini terdapat hal yang menarik, bahwa musik tidak selalu hanya sebatas musik saja, namun bisa juga terkandung seni visual yang terkandung di dalamnya. Respon penonton bisa dibuat tertawa, heran, kagum, bingung, dan beragam respon yang bisa penonton beri ketika melihat musik fluxus ini. Jika kita membahas mengenai pengertian Musik Fluxus, Musik Fluxus adalah kolektif artistik internasional dan interdisipliner (atau jaringan) yang didirikan pada 1960-an dan 1970-an. Tidak diragukan lagi, Fluxus adalah tentang suara: musik, kebisingan, kata-kata, dan terkadang, keheningan. Banyak seniman yang terkait dengan Fluxus juga merupakan komposer, musisi, atau mereka berkolaborasi dalam acara yang menyatukan seni. Pemimpin Fluxus George Maciunas telah menyerukan perubahan dramatis dan pembersihan drastis tradisi artistik dalam brosur Manifesto 1963-nya. Pada halaman yang berjudul An Anthology (1962), kompilasi skor musik dan instruksi, daftar genre sampel Maciunas termasuk Musik, Tari, Komposisi, dan Improvisasi. Dalam daftar putar ini, pertunjukan vintage bercampur dengan reinterpretasi skor oleh seniman kontemporer. Seperti gerakan dadaisme sebelumnya, Fluxus mengomentari politik dalam puisi, musik, dan tarian yang ditampilkan di lingkungan sosial. Melawan tradisi praktik musik, para seniman ini mengusulkan agar pembacaan skor dapat bersifat eksperimental dan pengalaman, disesuaikan menurut instrumen, jumlah pemain, ruang pertunjukan, dan pengaturan waktu. Membuat daftar ini, mustahil untuk tidak memasukkan lagu-lagu dari Plastic Ono Band Yoko Ono bersama dengan visioner John Lennon "Imagine", yang sekarang menjadi lagu kontemporer. Suara dan pertunjukan Terry Riley diinformasikan oleh studinya yang lama tentang musik India, gelombang streaming, dan siklus suara. Ini, sangat kontras dengan karya Dick Higgins yang menampilkan suara kata-kata yang bengkok; atau konsentrasi yang dibutuhkan untuk mendengarkan 4 menit dan 33 detik keheningan John Cage.
Pilihan ini menunjukkan bagaimana musisi dan komposer menantang konvensi dan tradisi musik dengan cara yang sama seperti yang dilakukan seniman Fluxus untuk membayangkan kembali kategori untuk penciptaan dalam seni visual. Seperti yang tadi telah kita bahas tadi di atas, Fluxus merupakan gerakan antar-media yang didirikan pada 1960-an, yang sebagian besar dipengaruhi oleh pendekatan artistik musisi kontemporer John Cage, yang menampilkan banyak gaya Neo-Dadaisme. Dalam pembahasan ini akan meninjau kembali dan menganalisis kecenderungan Neo-Dadaisme dalam gerakan Fluxus, dan untuk membedakannya dari bentuk-bentuk Dadaisme sebelumnya. Tema-tema Neo-Dadaisme terpenting yang direpresentasikan dalam karya-karya seniman Fluxus termasuk oposisi terhadap estetika sensorik dan penggantian seni hidup, oposisi terhadap nilai-nilai sosial yang mapan, pengembangan gaya Merz untuk membuka batas-batas pengalaman artistik, penciptaan penghubung antara seni dan kehidupan, menjembatani kesenjangan antara seniman dan penonton, dan menghubungkan seni rupa dengan waktu dan tempat. Dadaisme dan Fluxus sama-sama terpengaruh setelah perang; namun, dadaisme merespons dengan menghancurkan kekacauan, sementara Fluxus berusaha menyembuhkan penderitaan dan rasa sakit dengan banyak cara. Dadaisme berargumen bahwa seni tidak harus indah dan keindahan itu sudah mati (misalnya, Tzara), sementara Fluxus berpendapat bahwa objek apa pun bisa menjadi karya seni dan siapa pun adalah seniman (misalnya, Maciunas). Dadais sering menggunakan metode assemblage, sedangkan seniman Fluxus memilih gaya seni instalasi (arrangement). Karya-karya seniman Fluxus hanya menjadi bermakna oleh pengalaman berbasis ruang dan waktu penonton, sementara seniman Dadais hanya menekankan absurditas karya mereka.
Delapan merupakan sebuah bilangan bulat dengan garis tak terputus, melambangkan sebuah keabadian dari aliran seni yang lahir di tahun 1960.
Pada saat mempelajari musik Fluxus, karena musik Fluxus ini sangat luas, sehingga muncul banyak kreativitas yang bisa diciptakan melalui seni. Kalau secara pribadi, setelah mengetahui tentang fluxus, menjadi menambah rasa penasaran untuk membuat beberapa karya yang mungkin sebelumnya masih jarang, namun ingin mencoba untuk membuat karya tersebut karena masih kurangnya karya-karya yang dibuat, contohnya adalah membuat karya-karya dengan menggabungkan kesenian tradisional dengan modern. Mencoba hal yang masih jarang ditemukan contohnnya untuk menggabungkan musik daerah dengan musik Barat, contohnya membuat orkestra yang dikombinasikan dengan ansamble angklung dan atau gamelan. Atau membuat musik-musik yang bukan terdiri dari suara instrumen aslinya, melainkan mencari banyak suara lain yang tidak umum yang dapat ditemukan dalam beberapa instrumen yang ingin digunakan lalu dijadikan lagu atau sesuatu yang lain. Terfikir juga untuk menggabungkan beberapa seni dengan musik contohnya adalah karya seni rupa atau gambar dengan musik melalui cara apapun, namun bisa menggabungkan dua kesenian yang berbeda menjadi suatu karya unik yang dapat menarik perhatian masyarakat untuk melihatnya. Sangat bagus jika Fluxus musik ini dapat dilestarikan dan di kembangkan terus mengingat seni itu tak terbatas dan sangat diharapkan banyak juga orang yang boleh menyukai dan tetap memperbanyak dan menjaga musik Fluxus ini agar dapat disebarkan lebih luas lagi dan seni boleh terus berkembang ke arah yang lebih baik. Ketika melihat contoh-contoh karya musik Fluxus di berbagai platform media contohnya youtube, kita akan menemukan banyak karya-karya menarik yang unik dan kita mendapat sesuatu hiburan dan insight yang baik dalam mengembangkan kreativitas.
Contohnya ketika menonton musik Fluxus di youtube ada hal yang menghibur, contohnya adalah pada link berikut ini :
https://youtu.be/rZRpjFtzJpo
dalam link tersebut itulah kitra-kira bayangan tentang bagaimana musik fluxus. Dari video tersebutlah baru kita bisa membayangkan bagaimana musik bisa diaplikasikan melalui seni visual yang dapat ditonton dan dinikmati oleh penonton dan hasil dari sebuah gabungan antara musik dan seni visual tersebut menjadi suatu karya seni yang bisa dinikmati dan masih tetap bisa dikatakan bahwa itu adalah sebuah seni. Semoga karya musik Fluxus boleh terus terjaga dan menginspirasi banyak orang yang menonton dan melihatnya khususnya untuk para seniman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!