Sudah beberapa kali aku pindah kontrakan karena ingin mencoba hal-hal baru. Ini Kali kelima aku memutuskan untuk tinggal di kontrakan yang sangat dekat dengan kampusku. Dua tahun terakhir aku tinggal di pusat kota Pangkalpinang karena nyaman menikmati sejuknya embun pagi sambil membawa motor bebekku menuju kampus.Â
Tiga hari yang lalu aku sudah menyewa dan membayar lunas kontrakanku ini selama enam bulan. Aku memilih tinggal di paling ujung dilantai satu, jika sebelumnya aku tinggal dilantai dua atau tiga. Hari ini kontrakan ini terlihat sepi, bahkan suara angin bertiup pun ku dengar. Ku buka pintu pagar sambil menyeret koper biruku nan mungil. Tiba-tiba seorang cowo tinggi berbadan kekar berkulit putih mengenakan sendal jepit menghampiriku.
"Hai.. Aku Reno kamu baru pindahkan?" Sambil ia membantu mengangkat barang-barangku.
Aku terkejut sambil menoleh kearahnya.Â
"Gak usah repot-repot atuh mas. Saya bisa sendiri" Aku tersenyum malu-malu.
"Sudah gak papa, bilik kamu sebelah mana?"
"Itu mas, yang paling ujung" Ujarku .
"Wah, Kebetulan dung kita sampingan. Selamat datang ya, semoga kamu nyaman tinggal disini. Oh ya Aku jurusan teknik sipil semester 5 nih aku dari Jakarta" Reno menatap kedua bola mataku.
"Iya aku jurusan perbankan. Sama semester 5 juga aku dari tangerang" Jawabku singkat.
Astaga sama-sama dari pulau jawa ternyata.Â
"Ya udah gimana untuk rayakan kedatanganmu kita nanti makan malam diluar bareng" tawar Reno.
"Boleh jam 19.00 WIB ya. Tapi benar gak papa nih entar Ada yang marah"Jawabku bercanda.
"Gak kok santailah  gua udah lama jomblo hahaha..oke deh kamu beres-beres dulu ya aku  mau nyuci motor dulu. Eh tapi nama kamu siapa? "Tanya Reno penasaran.Â
"Nama saya Mawar mas" Ujarku malu.
Astaga aku ini kenapa tiba-tiba jantungku berdetak kencang. Mungkin hanya perasaan aja kali. Gumamku dalam hati.
Setelah siap menata kamarku aku bergegas mandi dan siap-siap. Kulihat jam udah nunjukkin jam 19.00 WIB. Reno telah menungguku.
"Mawar udah ready kah?" Sambil Reno memanaskan motor gedenya.Â
"Udah nih Ren" Sambil aku mengunci kosanku.
Kami memutuskan makan malam di alun-alun taman kota. Menikmati gemerlap kota Pangkalpinang.
 Reno banyak cerita mengenai sejarah mengenai dia bisa kesasar di Pulau Bangka.
Dia juga cerita mengenai Mamanya yang cerewet jika Reno meletakkan handuk diatas kasur sembarangan. Yang paling berkesan dia juga berbagi kisah perjalananan cintanya. Katanya dia di tinggal nikah kekasihnya, dan sudah lama sendiri dan menganggur dari dunia percintaan. Reno orangnya Lucu atau bisa dibilang humoris. Nyambung sebagai teman ngobrol, kami pun ternyata punya genre film yang sama.
 Memang baru saja bertemu tapi aku merasa nyaman. Semoga ini awal pertanda yang baik .Â
Eh.. tapi setelah dilihat-lihat kok Reno mirip mantanku hehehe.
***
PGK, 17/10/20